Sehubungan dengan itu, pada pagi hari tanggal 21 Agustus, ratusan orang tua siswa di Kecamatan Nam Tu Liem mendatangi gerbang Sekolah Dasar Negeri 3 Tay Mo dengan tujuan untuk menanyakan kepada pihak sekolah mengenai tidak diterimanya anak yang berdomisili tetap di Tay Mo (rumah di samping sekolah).

Anak-anak mereka harus bersekolah di Sekolah Dasar Ly Nam De (terletak di Mieu Nha) yang berjarak 4-5 km dari rumah, yang sangat merepotkan untuk bepergian.

Nam Tu Liem4.jpg
Ratusan orang tua berkumpul di gerbang sekolah. Foto: Penghuni Vinhomes Smart City Tay Mo.

Ibu Nguyen Thu Hanh (beralamat di kawasan perkotaan Vinhomes Smart City Tay Mo) berkata: "Sebelumnya, saya melihat pengumuman kepada orang tua murid yang memisahkan Sekolah Tay Mo 1 dan Sekolah Dasar Ly Nam De untuk pindah ke Tay Mo 3, mengikuti jalur kelompok hunian 10.

Anak saya yang bersekolah di Sekolah Dasar Ly Nam De juga telah mengajukan permohonan sesuai dengan instruksi sekolah mengenai apakah ia ingin keluar dari Sekolah Tay Mo 3 atau tidak. Tentu saja, saya mendaftarkan anak saya untuk bersekolah di sekolah baru tersebut karena dekat dengan rumah.

Namun menurut Ibu Hanh, 1-2 hari yang lalu, ia menerima pemberitahuan bahwa Sekolah Tay Mo 3 hanya menerima 200 siswa dan kuota tersebut akan terisi apabila siswa dari Sekolah Tay Mo 1 dipisah, sehingga anak-anak yang bersekolah di Sekolah Ly Nam De tetap bersekolah di sekolah lamanya.

"Bukan hanya anak saya, tetapi semua siswa kelas 2, 3, 4, dan 5 di Sekolah Ly Nam De tidak dipindahkan. Hal ini membuat kami sangat kesal karena zonasinya tidak masuk akal. Sekolahnya tepat di sebelah rumah kami, tetapi kami harus mengantar anak-anak kami ke sekolah yang jaraknya beberapa kilometer," ujar orang tua perempuan itu dengan nada kesal.

Senada dengan itu, Bapak Nguyen Ngoc Phu (Tay Mo) mengatakan, "Gedung saya berada di seberang gerbang Sekolah Dasar Tay Mo 3. Namun, berdasarkan pengumuman, anak saya yang kelas 3 SD tetap harus bersekolah di Sekolah Ly Nam De. Namun, sekolah hanya menerima siswa dari Sekolah Dasar Tay Mo 1, terutama semua siswa kelas 1 yang pindah. Saya meminta pihak sekolah untuk menjelaskan secara rinci mengenai zonasi sekolah. Mengapa mereka meminta kami mengisi formulir permohonan pindah sekolah dan kemudian menjawab bahwa kuota anak kami sudah habis?"

Pada pagi hari tanggal 21 Agustus, berbicara dengan VietNamNet, seorang perwakilan dari Departemen Pendidikan dan Pelatihan distrik Nam Tu Liem mengatakan bahwa mereka telah menerima informasi tersebut dan bahwa unit tersebut sedang mengklarifikasi masalah tersebut dan meminta arahan dari Komite Rakyat distrik Nam Tu Liem.

Menurut perwakilan tersebut, semangat tersebut akan diwujudkan melalui regulasi penerimaan siswa baru, yakni menyekolahkan siswa di sekolah yang tepat sehingga orang tua merasa aman.