
Kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah Dasar dan Menengah Nguyen Van Troi (Komune Que Phuoc), yang diikuti oleh lebih dari 400 siswa, baru-baru ini berlangsung dalam suasana yang meriah. HIVOOC Co., Ltd. (Kelurahan Son Tra, Kota Da Nang) mengadakan kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang perlindungan satwa liar dan pelestarian habitat gajah bagi siswa di zona penyangga kawasan konservasi. Di bawah bimbingan HIVOOC Co., Ltd., para siswa memulai perjalanan penemuan melalui berbagai kegiatan: latihan pemanasan, pameran lukisan tentang hewan liar, tantangan Bingo – menjelajahi rumah gajah, permainan "Bisik-Bisik Cina," dan percakapan dengan penjaga hutan.
Secara khusus, para siswa mendengarkan cerita "Perjalanan Gajah Kecil Nong Son".
Melalui sistem jebakan kamera modern, para penjaga hutan yang berdedikasi di Kawasan Konservasi Spesies dan Habitat Gajah menemukan seekor bayi gajah lain, yang baru berusia beberapa bulan, selalu mengikuti induknya ke mana pun.
Saat ini, keluarga gajah tersebut memiliki setidaknya sembilan anggota, yang hidup dalam sistem matriarkal, artinya kepala keluarga adalah gajah betina yang lebih tua dan paling berpengalaman. Anggota lainnya adalah anak-anak dan cucu-cucunya. Gambar tersebut menunjukkan induk gajah dan bibinya selalu berada di dekatnya untuk melindungi bayi gajah. Gajah jantan, setelah mencapai usia dewasa, biasanya berpisah untuk hidup sendiri atau membentuk kelompok kecil.

Menurut Bapak Phan Van Trung, Kepala Sekolah Dasar dan Menengah Nguyen Van Troi, kegiatan ekstrakurikuler ini tidak hanya mengajarkan teori tetapi juga membantu siswa memahami pentingnya bekerja sama untuk melestarikan sumber daya alam yang melimpah di lingkungan tempat tinggal mereka.
Sebagai contoh, Dana Perlindungan dan Pengembangan Hutan secara rutin menyelenggarakan kegiatan pendidikan lingkungan ekstrakurikuler bagi siswa di SMP Asrama Etnis Nguyen Van Troi (Komune Tay Giang). Hal ini membantu mendidik siswa untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang pelestarian dan konservasi hutan dan ekosistem alami di daerah setempat.
Selain itu, guru mendorong siswa untuk mengembangkan kebiasaan hidup ramah lingkungan seperti menghemat air, menghemat energi, meminimalkan sampah plastik, memilih makanan organik, dan memprioritaskan produk yang ramah lingkungan.
Menurut Bapak Nguyen Thanh Trieu, Kepala Sekolah SMP Asrama Etnis Nguyen Van Troi, masyarakat Co Tu tinggal di sepanjang pegunungan Truong Son yang megah. Sejak zaman dahulu, hutan telah terhubung erat dengan mereka, sehingga para tetua desa selalu mengajarkan generasi muda untuk menghormati dan bersyukur kepada roh-roh hutan, tidak merusak hutan tua dan langka, serta menganggap hutan sebagai anggota keluarga tercinta mereka.
Selanjutnya, di tingkat sekolah menengah pertama, kurikulum Ilmu Pengetahuan Alam interdisipliner terpadu di kelas 8 mencakup pelajaran tentang topik-topik seperti "Komunitas Biologi," "Perlindungan Lingkungan," "Keseimbangan Alam," "Biosfer," dan "Ekosistem." Melalui pelajaran-pelajaran ini, siswa dibekali dengan metode untuk menjaga keseimbangan alam, melindungi dan memulihkan habitat satwa liar, menggunakan sumber daya alam secara rasional, beradaptasi dengan perubahan iklim, dan melindungi keanekaragaman hayati.
Sumber: https://baodanang.vn/hoc-sinh-voi-bao-ton-da-dang-sinh-hoc-3314753.html






Komentar (0)