Tempat pertemuan yang akrab bagi orang Saigon yang tak bisa tidur
Di tengah hiruk pikuk kehidupan malam Kota Ho Chi Minh, sebidang trotoar di Jalan Tran Binh Trong (Distrik Cho Quan) telah menjadi destinasi favorit bagi mereka yang mencari santapan larut malam berkualitas. Di sini, kedai mi tanpa nama milik Ibu Luong Thi My Trang (lahir tahun 1974) selalu ramai pengunjung dari sore hingga pukul 4 pagi keesokan harinya.

Yang istimewa di sini bukanlah tempatnya yang mewah, melainkan antrean panjang orang-orang yang dengan sabar menunggu selama 30 hingga 45 menit hanya untuk menikmati semangkuk mi hangat. Pemandangan ini telah menjadi ciri khas restoran ini selama hampir 10 tahun.

Apa yang membuat semangkuk mie pinggir jalan begitu menarik?
Berawal dari mi Nam Vang, Trang secara bertahap memperluas menunya untuk memenuhi beragam selera pengunjung. Saat ini, restoran ini menyajikan dua hidangan utama: mi babi dan mi ayam, serta pilihan lain seperti bihun, bihun, makaroni, dan mi. Harga setiap hidangan berkisar antara 35.000 hingga 100.000 VND.

Rahasianya terletak pada ketelitian di setiap langkahnya. Kaldunya direbus dari iga, sumsum tulang, tulang ayam, dan sayuran, menciptakan rasa manis alami yang kaya tanpa rasa bosan. Toppingnya sangat kaya, mulai dari jantung, hati, usus, lambung, iga, hingga ayam suwir, ayam cincang, telur muda, dan jeroan ayam. Semuanya dipilih dari bahan-bahan segar dan diolah dengan cermat.

Keunggulan lainnya adalah saus cocolan unik yang terbuat dari kecap ikan berkualitas dan daun lemon, mampu menggugah selera dan menambah cita rasa hidangan.
Rasakan "ujian kesabaran"
Antrean panjang sudah menjadi bagian dari pengalaman datang ke restoran ini. Ibu Thanh (37 tahun), seorang pelanggan tetap, dengan senang hati menyebut restoran ini "bukan untuk yang tidak sabar". Ia mengatakan bahwa meskipun harus menunggu 30-40 menit setiap kali, ia tetap sering datang ke sini karena makanannya yang lezat dan suasananya yang ramai dan nyaman.

Pertama kali datang ke restoran ini, Thu Ngan (20 tahun) juga terkejut karena harus menunggu hampir 45 menit. "Padahal, makanannya sangat lezat, kuahnya manis, ayamnya kenyal, dagingnya manis, tidak lembek, dan saus cocolannya juga sangat lezat. Satu-satunya kekurangannya adalah harus menunggu lama, kurang cocok untuk yang lapar," ujar Ngan.
Menjelaskan lambatnya pelayanan, Ibu Trang mengatakan bahwa hal itu disebabkan oleh banyaknya pelanggan dan semua hidangan disiapkan langsung saat pelanggan memesan untuk memastikan hidangan tersebut panas dan segar. Namun, beliau sangat senang karena pelanggan selalu mengerti dan terus mendukungnya.

Sumber: https://baolamdong.vn/hu-tieu-dem-sai-gon-quan-via-he-khien-khach-cho-45-phut-398275.html






Komentar (0)