Semakin banyak orang lanjut usia yang memilih gaya hidup bebas dan nyaman setelah pensiun daripada bersusah payah mengurus kehidupan anak-anaknya.
Seperti banyak wanita lainnya, keluarga adalah hal terpenting bagi Ibu Truong (64 tahun, di Kunming - Tiongkok).
Sebelumnya, ia memilih mengorbankan kebahagiaannya sendiri demi mengurus anak-anaknya. Namun, setelah mengalami banyak suka duka, Ibu Truong menyadari bahwa ia juga perlu dicintai dan "disembuhkan".
Di usianya yang ke-64, kehidupannya yang riang dan tanpa beban membuat banyak teman sebayanya iri. Beberapa orang juga mengkritik gaya hidupnya yang tidak realistis, hanya peduli pada dirinya sendiri. Namun, Ibu Truong tetap puas dengan pilihannya saat ini dan mempertahankan pendiriannya sendiri.
Hidup memiliki banyak pasang surut
Nyonya Truong memiliki dua anak, laki-laki dan perempuan. Semasa kecil, ia bekerja sebagai penjahit di sebuah pabrik garmen besar di distrik tersebut, dengan penghasilan yang pas-pasan untuk menghidupi dirinya sendiri.
Di usia 30 tahun, ia setuju untuk menikahi seorang rekan kerja yang 12 tahun lebih tua darinya. Ia pikir kehidupan pernikahannya akan sempurna, tetapi tak disangka, saat itu justru menjadi masa paling menghantui dalam hidupnya.
Tak lama setelah menikah, Nyonya Truong mengetahui bahwa ia hamil. Keluarga suaminya menyarankannya untuk berhenti bekerja dan mengurus anak-anak. Mengikuti keinginan ibunya, ia mengabdikan dirinya untuk mengurus keluarga.
Akan tetapi, tahun-tahun yang dilalui Nyonya Truong sebagai menantu perempuan tidaklah damai.
Setelah dikritik dan ditindas oleh ibu mertuanya, ia juga disalahkan oleh suaminya yang patriarkis karena tidak tahu bagaimana menjaga keharmonisan dengan semua orang. Tak hanya tidak mengerti, ia juga berulang kali membentak dan memukuli istrinya.
Ibu Truong telah mengalami banyak ketidakadilan dalam hidup. Foto ilustrasi.
Begitulah, 10 tahun yang panjang menjadi menantu perempuan pun berlalu. Karena tak tahan lagi, Nyonya Truong memutuskan untuk berpisah dan memulai hidup baru.
Di usia 40 tahun, Ibu Truong mulai berjualan sayur di pasar grosir. Meskipun pekerjaannya berat, semakin banyak pelanggan yang datang justru membuatnya semakin termotivasi.
Setelah bertahun-tahun, Ibu Truong menjadi "pedagang" yang bereputasi baik dan memiliki hubungan yang luas dengan banyak mitra. Berkat itu, bisnisnya berkembang pesat dan pendapatannya pun semakin stabil.
Jalani hidup tanpa beban
Ketika ia menghasilkan uang, Nyonya Truong tak pernah berpikir untuk menghabiskannya demi dirinya sendiri. Ia menghabiskan sebagian besar uangnya untuk membiayai anak-anaknya pulang dan menabung.
Setelah hampir 20 tahun bekerja, dia mampu memiliki rumah yang luas dan layak serta tabungan yang cukup untuk hidup selama sisa hidupnya.
Ketika anak-anaknya sudah dewasa, Ibu Truong memutuskan untuk bercerai dengan suaminya. Ia tidak tinggal bersama anak-anaknya, tetapi tetap membantu mengasuh anak.
Di usia 64 tahun, ketika kesehatannya menunjukkan tanda-tanda menurun, Ibu Truong pensiun. Ia menyerahkan bisnisnya kepada putri sulungnya dan suaminya, lalu melanjutkan hidup sendiri.
Hingga kini, perempuan tua berusia 70-an ini masih belum berencana membagi asetnya kepada kedua anaknya. Ia menggunakan seluruh tabungannya untuk masa pensiun dan perjalanan .
Ibu Truong percaya bahwa, "hidup mandiri di usia ini tidak hanya membuat Anda merasa nyaman, tetapi juga menjadi pelajaran bagi anak-anak Anda. Artinya, siapa pun Anda dan berapa pun usia Anda, Anda harus tahu bagaimana berdiri di atas kaki Anda sendiri."
Kehidupannya saat ini adalah apa yang selalu ia inginkan. Ilustrasi foto.
Hingga kini, Nyonya Truong masih sering mengenang masa mudanya. Seandainya ia bergantung pada suaminya sepanjang hidupnya dan tidak memiliki aset pribadi, tahun-tahun berikutnya akan terasa sia-sia. Meskipun kini ia tidak memiliki uang pensiun, ia tetap hidup nyaman dan tenteram berkat tabungan di bank.
Setelah pensiun, perempuan berusia 70 tahun ini menghabiskan seluruh waktunya untuk beristirahat dan bepergian ke mana-mana bersama teman-temannya. Setahun yang lalu, Ibu Truong didiagnosis menderita asam urat dan diabetes ringan. Oleh karena itu, cita-cita Ibu Truong adalah mengunjungi semua tempat wisata terkenal dan tempat-tempat indah yang ia sukai sebelum kesehatannya habis.
Khue Hien
[iklan_2]
Sumber: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/u70-ve-huu-don-tien-tieu-kiem-de-chu-du-the-gioi-chu-khong-cho-con-mot-dong-khang-dinh-lam-nhu-vay-la-tot-cho-con-cai-172241220145944131.htm
Komentar (0)