Pertanyaan Anda disarankan sebagai berikut:
Saatnya menerapkan tanggung jawab daur ulang
Sesuai dengan Pasal 4, Pasal 77 Keputusan No. 08/2022/ND-CP, produsen dan importir produk dan kemasan bertanggung jawab untuk mendaur ulang produk dan kemasan sesuai dengan peta jalan berikut:
- Baterai dan baterai isi ulang: berlaku mulai 1 Januari 2024.
- Pelumas: Berlaku mulai 1 Januari 2024.
- Ban: Berlaku mulai 1 Januari 2024.
- Pengemasan: Diberlakukan mulai 1 Januari 2024.
- Listrik - elektronika: Diberlakukan mulai 1 Januari 2025.
- Sarana transportasi: Diberlakukan mulai 1 Januari 2027.
Kasus-kasus di mana tanggung jawab daur ulang tidak diperlukan
Sesuai dengan Pasal 77 Klausul 3 Peraturan Pemerintah Nomor 08/2022/ND-CP, dalam beberapa kasus, produsen dan importir produk dan kemasan tidak perlu memenuhi kewajiban daur ulang, termasuk: Memproduksi produk dan kemasan untuk ekspor; Mengimpor dan mengekspor kembali produk dan kemasan untuk sementara waktu; Memproduksi dan mengimpor untuk tujuan penelitian, studi, dan pengujian (bukan untuk tujuan komersial); Produsen kemasan dengan pendapatan penjualan dan layanan tahun sebelumnya kurang dari 30 miliar VND; Importir kemasan dengan total nilai impor (dihitung berdasarkan nilai pabean) tahun sebelumnya kurang dari 20 miliar VND.
Pengemasan komersial pelumas, listrik dan elektronik
Berdasarkan Pasal 77 dan Lampiran XXII Keputusan No. 08/2022/ND-CP, produsen dan importir produk seperti pelumas, listrik-elektronik, baterai, baterai isi ulang, dan ban harus memenuhi tanggung jawab daur ulangnya sesuai dengan peta jalan, tarif, dan spesifikasi daur ulang yang disyaratkan.
Kemasan (barang dagang) pelumas, produk listrik dan elektronik, baterai, baterai isi ulang, dan ban tidak termasuk dalam kelompok kemasan produk dan barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 Klausul 2 Keputusan No. 08/2022/ND-CP. Oleh karena itu, produsen dan importir pelumas, produk listrik dan elektronik, baterai, baterai isi ulang, dan ban tidak bertanggung jawab atas daur ulang kemasan dagang produk-produk tersebut.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)