Ketika pertanian dan diplomasi “bergandengan tangan” untuk membawa produk pertanian Vietnam ke dunia

Pada pertengahan Agustus 2023, Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan serta Kementerian Luar Negeri menandatangani Rencana Aksi untuk melaksanakan diplomasi ekonomi guna berkontribusi dalam mendorong pembangunan sektor pertanian pada periode 2023-2026. Kolaborasi antara kedua sektor, yaitu diplomasi pertanian dan agro, dalam menjalankan diplomasi ekonomi merupakan salah satu faktor penting di balik angka ekspor pertanian Vietnam yang mengesankan pada tahun 2023.

Menteri Luar Negeri Bui Thanh Son dan Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Le Minh Hoan menandatangani rencana aksi. Foto: Lam Khanh - VNA

Jika ingin melangkah jauh, melangkahlah bersama-sama.

Berbicara pada upacara penandatanganan, Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Le Minh Hoan menegaskan bahwa jika kita ingin melangkah jauh, kita harus melangkah bersama dan jika kita ingin produk pertanian Vietnam melangkah jauh, kita harus terhubung dengan sektor diplomatik.

Dalam semangat itu, Menteri Le Minh Hoan menyampaikan harapannya agar sektor Luar Negeri, khususnya badan perwakilan Vietnam di luar negeri, terus mendampingi sektor Pertanian guna mengatasi berbagai tantangan, segera menangkap peluang dan informasi pasar dunia guna terus meningkatkan mutu dan membawa produk pertanian Vietnam ke lebih banyak pasar.

Menteri Le Minh Hoan juga mengatakan bahwa badan perwakilan Vietnam di luar negeri tidak hanya menjadi saluran pemasaran produk pertanian dalam negeri secara internasional, tetapi juga saluran informasi yang andal dan efektif dalam menyediakan model produksi yang tepat waktu serta pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian yang maju di dunia kepada sektor pertanian, sehingga mengubah kebijakan untuk mengubah model produksi pertanian dalam negeri yang tradisional menjadi model yang modern, meningkatkan kapasitas teknologi produksi dan kualitas produk pertanian.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Bui Thanh Son sangat mengapresiasi pencapaian dan kontribusi sektor pertanian dalam beberapa tahun terakhir terhadap pembangunan sosial-ekonomi negara. Menteri menegaskan bahwa pertanian merupakan pilar ekonomi, yang memberikan kontribusi penting bagi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan; fondasi penting dalam menjamin jaminan sosial; dan kekuatan utama dalam kerja sama internasional dan kegiatan hubungan luar negeri Vietnam.

Mengakui peran, pentingnya dan kekuatan pertanian Vietnam, Menteri Bui Thanh Son mengatakan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, Kementerian Luar Negeri dan badan-badan perwakilan Vietnam telah memberikan perhatian besar dan secara aktif mendampingi Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan dalam mempromosikan dan membuka pasar bagi produk-produk pertanian, kehutanan dan perikanan Vietnam; menghubungkan kerja sama internasional dan menarik sumber daya untuk melayani pengembangan pertanian ke arah yang modern dan berkelanjutan; mendukung sektor pertanian dalam integrasi internasional dan mempromosikan serta meningkatkan perannya dalam mekanisme kerja sama multilateral.

Pada waktu mendatang, dari perkiraan perkembangan yang rumit dan tidak dapat diprediksi di dunia, kawasan dan konteks dalam negeri, Menteri Bui Thanh Son menekankan bahwa mempromosikan diplomasi ekonomi untuk mendukung sektor pertanian pada periode saat ini sangat diperlukan, berkontribusi pada pelaksanaan arahan Pemerintah dan Perdana Menteri dalam menghilangkan kesulitan untuk ekspor produk pertanian, kehutanan dan perikanan, melayani tujuan menjaga pertumbuhan ekonomi, berkontribusi pada pelaksanaan Resolusi Kongres Partai Nasional ke-13.

Menteri Bui Thanh Son meminta unit-unit dari kedua kementerian untuk fokus pada pelaksanaan 6 tugas utama yang tercantum dalam Rencana Aksi, dengan memberikan perhatian khusus pada koordinasi, pemberian saran, dan integrasi yang erat untuk menjadikan kerja sama ekonomi secara umum dan kerja sama pertanian sebagai salah satu fokus dalam kontak dan pertukaran antara Pemimpin Senior dan mitra; mempromosikan penandatanganan perjanjian kerja sama terobosan yang spesifik selama kunjungan.

Unit fungsional kedua kementerian tersebut memperkuat informasi pasar, meningkatkan efektivitas promosi dan periklanan dengan strategi sistematis dan jangka panjang untuk mendorong ekspor produk pertanian, kehutanan, dan perikanan; mempromosikan konsultasi dan menarik sumber daya dalam kerja sama bilateral dan multilateral untuk melayani proses transformasi pertanian, beradaptasi dengan tren, persyaratan, dan peraturan baru tentang pembangunan hijau dan berkelanjutan, terutama dalam hal modal investasi, teknologi, pengalaman manajemen, dan lain-lain.

Angka yang mengesankan

Kolaborasi antara kedua sektor, Pertanian dan Luar Negeri, dalam menjalankan diplomasi ekonomi telah memberikan kontribusi signifikan dalam "memberikan sayap" bagi produk pertanian Vietnam untuk terbang tinggi. Hasilnya, terlepas dari kesulitan ekonomi di dalam dan luar negeri serta ketidakstabilan geopolitik dunia, ekspor pertanian, kehutanan, dan perikanan Vietnam tetap stabil seperti tahun lalu. Khususnya, untuk pertama kalinya, Vietnam memiliki produk pertanian dengan omzet ekspor lebih dari 5 miliar dolar AS.

Buah naga Vietnam dijual di supermarket AEON di Provinsi Chiba (Jepang). Foto: Thanh Tung/VNS

Berbicara kepada pers, Bapak Phung Duc Tien, Wakil Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan, mengatakan bahwa dalam 11 bulan terakhir, ekspor seluruh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mencapai 47,84 miliar dolar AS, turun 2,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, dengan keunggulan sayuran, beras, kacang mete, dan kembali stabilnya ekspor produk kehutanan dan perikanan, diperkirakan ekspor produk pertanian, kehutanan, dan perikanan pada bulan Desember akan mencapai lebih dari 5 miliar dolar AS. Dengan demikian, omzet ekspor pertanian, kehutanan, dan perikanan pada tahun 2023 dapat mencapai lebih dari 53 miliar dolar AS, mendekati angka 53,2 miliar dolar AS pada tahun 2022.

Menurut Wakil Menteri Phung Duc Tien, hingga saat ini, sektor pertanian memiliki 6 produk dengan nilai ekspor mencapai lebih dari 3 miliar dolar AS, yaitu: kopi, beras, sayuran, kacang mete, udang, kayu, dan produk kayu. Di antara semua itu, titik terang terbesar adalah ekspor beras dan sayuran, yang terus meningkat selama beberapa bulan terakhir.

Khusus untuk beras, dalam 11 bulan di tahun 2023, Vietnam mengekspor 7,75 juta ton beras senilai 4,41 miliar dolar AS, naik 36,3% dibandingkan tahun lalu. Ini merupakan rekor tertinggi yang pernah ada.

Untuk industri buah dan sayur, dalam 11 bulan pertama tahun 2023, omzet ekspor mencapai 5,3 miliar dolar AS, meningkat 74,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Ini merupakan pertama kalinya sebuah produk pertanian mencapai omzet ekspor di atas 5 miliar dolar AS. Jika pada Desember 2023, ekspor buah dan sayur masih mencapai 500 juta dolar AS seperti pada November, nilai ekspor buah dan sayur sepanjang tahun akan mencapai 5,8 miliar dolar AS.

Dengan demikian, dapat dilihat bahwa dengan kerja sama kedua sektor, yaitu Pertanian dan Luar Negeri, ekspor pertanian, kehutanan, dan perikanan Vietnam telah membaik pada bulan-bulan terakhir tahun ini. Hal ini menjadi dasar bagi sektor Pertanian untuk menetapkan target yang lebih ambisius untuk tahun 2024.

Mai Huong