Secara khusus, sesuai dengan ketentuan Poin g Klausul 8 dan Poin g Klausul 10, Pasal 6 Keputusan No. 100/2019/ND-CP:
Sanksi bagi pengemudi dan penumpang sepeda motor, moped (termasuk sepeda motor listrik), kendaraan sejenis sepeda motor, dan kendaraan sejenis moped yang melanggar peraturan lalu lintas jalan.
Denda 6 - 8 juta VND bagi pengemudi yang melakukan salah satu pelanggaran berikut: Tidak mematuhi permintaan petugas yang bertugas untuk memeriksa kadar alkohol.
Selain dikenakan denda, pengemudi yang melakukan pelanggaran juga dikenakan sanksi tambahan sebagai berikut: Melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud pada huruf e, huruf g, huruf h, huruf i, angka 8 Pasal ini, Surat Izin Mengemudi (SIM) dicabut selama-lamanya 22 bulan sampai dengan 24 bulan.
Oleh karena itu, pengendara sepeda motor yang tidak mematuhi imbauan polisi lalu lintas untuk memeriksa kadar alkoholnya akan dikenakan denda sebesar 6-8 juta VND. Selain itu, SIM pengemudi juga akan dicabut selama 22-24 bulan.
Khususnya, jika pelanggar dengan sengaja tidak mematuhi atau menghalangi polisi lalu lintas dalam mengukur kadar alkohol, ia dapat dituntut secara pidana atas tindak pidana Melawan orang yang sedang menjalankan tugas resmi berdasarkan Pasal 330 KUHP tahun 2015.
Dengan demikian, setiap orang yang dengan kekerasan, ancaman kekerasan, atau dengan cara-cara lain menghalangi pejabat publik dalam menjalankan tugas resminya, atau memaksa pejabat tersebut melakukan perbuatan melawan hukum, dapat dikenakan reformasi non-penahanan paling lama 3 tahun atau penjara paling lama 6 bulan dan paling lama 3 tahun.
Melakukan tindak pidana dalam salah satu perkara berikut ini diancam dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun: Terorganisasi; melakukan tindak pidana dua kali atau lebih; menghasut, membujuk, atau menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana; menimbulkan kerugian harta benda senilai 50 (lima puluh) juta VND atau lebih; residivisme yang membahayakan.
Saat ini pelanggaran terhadap kadar alkohol hanya ditangani secara administratif, oleh karena itu apabila kebetulan berkendara dan meminum minuman beralkohol, hendaknya mematuhi pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak berwajib, tidak boleh berkelit apalagi melawan petugas yang sedang bertugas agar terhindar dari masalah hukum.
Bagaimana menangani pengemudi mobil yang menolak mengukur konsentrasi alkohol?
Pasal 10 dan Poin h, Pasal 11, Pasal 5 Keputusan No. 100/2019/ND-CP yang mengatur sanksi administratif di bidang lalu lintas jalan raya dan kereta api mengatur sanksi bagi pengemudi mobil dan kendaraan sejenisnya yang melanggar peraturan lalu lintas jalan.
Denda sebesar 30 juta hingga 40 juta VND bagi pengemudi yang melakukan salah satu pelanggaran berikut:
Mengemudikan kendaraan di jalan dengan konsentrasi alkohol dalam darah atau napas melebihi 80 miligram/100 mililiter darah atau melebihi 0,4 miligram/1 liter napas.
Gagal mematuhi permintaan tes alkohol oleh petugas yang bertugas.
Mengemudi di jalan raya saat berada di bawah pengaruh obat-obatan.
Gagal mematuhi permintaan tes narkoba oleh petugas yang bertugas.
Selain dikenakan denda, pengemudi yang melakukan pelanggaran juga akan dikenakan sanksi tambahan: Melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 Pasal ini akan dikenakan pencabutan SIM selama 22 - 24 bulan.
Berdasarkan peraturan di atas, pengemudi mobil yang tidak mematuhi permintaan pihak berwenang untuk memeriksa kadar alkohol akan dikenakan denda sebesar 30 juta hingga 40 juta VND. Selain itu, SIM pengemudi juga akan dicabut selama 22 hingga 24 bulan.
Minh Hoa (t/h)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)