Pada pagi hari tanggal 19 Juni, Perusahaan Saham Gabungan MISA , Asosiasi Layanan Perangkat Lunak dan Teknologi Informasi Vietnam (VINASA) dan unit lainnya menyelenggarakan lokakarya "Tata kelola perusahaan di era AI: Meningkatkan kinerja dengan AI dan data pintar".
Bapak Le Hong Quang, Direktur Jenderal Perusahaan Saham Gabungan MISA, mengatakan bahwa tingkat perusahaan yang menerapkan AI dalam manajemen telah meningkat tajam, dari 33% pada tahun 2022 menjadi 72% pada tahun 2024 (menurut IBM, Forbes, McKinsey).
Di antara mereka, bisnis yang menerapkan data untuk membuat keputusan dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk menarik pelanggan 23 kali lebih tinggi daripada bisnis tradisional.
Mengikuti tren ini, MISA telah mengembangkan asisten AI bernama MISA AVA, yang membantu bisnis dengan cepat memproses data, menyediakan laporan visual, dan analisis mendalam, sehingga menciptakan fondasi yang kokoh untuk pengambilan keputusan strategis. Bersamaan dengan itu, dengan teknologi AI dan analisis data, MISA AVA juga memprediksi indikator-indikator penting, mendukung manajemen yang fleksibel, dan mengoptimalkan efisiensi operasional.
Dr. Can Van Luc (tengah) - Kepala Ekonom BIDV , Anggota Dewan Penasihat Kebijakan Perdana Menteri - dibahas di lokakarya
Penerapan AI juga membantu meningkatkan produktivitas layanan pelanggan hingga 1,71 kali lipat dengan menggunakan 350 orang, bukan 600 orang, untuk melayani pelanggan, sekaligus mengoptimalkan proses keuangan, mengotomatiskan akuntansi, dan mendukung bisnis untuk mengakses modal lebih cepat.
"AI kini menjadi tren yang tak terelakkan dan perlu dipopulerkan secara luas. Perusahaan perlu terus meninjau dan memiliki rencana untuk menerapkan AI pada setiap proses guna mengoptimalkan efisiensi operasional dan manajemen," tegas Bapak Quang.
Dr. Can Van Luc - Kepala Ekonom BIDV, Anggota Dewan Penasihat Kebijakan Perdana Menteri - berkomentar bahwa AI saat ini merupakan salah satu dari dua tren strategis yang perlu diprioritaskan oleh bisnis, di samping transformasi hijau.
Dr. Can Van Luc mengatakan bahwa banyak orang sering berpikir bahwa keuangan dan perbankan adalah bidang yang paling banyak menerapkan AI, tetapi kenyataannya tidak demikian. Mengutip survei TechUK (2024), Bapak Luc mengatakan bahwa pemasaran adalah bidang teratas dengan 54%, diikuti oleh teknologi (39%), pendidikan (20%), dan kemudian akuntansi keuangan (16%).
“AI kini menjadi sebuah strategi, bukan sekadar perangkat lunak,” tegas Dr. Can Van Luc.
Sumber: https://nld.com.vn/khong-phai-ngan-hang-day-moi-la-linh-vuc-dang-ung-dung-nhieu-ai-nhat-196250619134343977.htm
Komentar (0)