Amerika Diet "keto malas" membantu Megan Faraday, 25, menurunkan berat badan 45 kg dalam setahun.
Dia membuat keputusan untuk menurunkan berat badan hampir dua tahun lalu, ketika dia merasa kesehatannya memburuk secara serius.
"Saya merasa tidak nyaman dengan tubuh saya untuk waktu yang lama karena kebiasaan makan saya yang tidak sehat. Suatu pagi, saya bangun dan berpikir untuk mencoba diet keto untuk melihat apakah berhasil, dan ternyata berhasil," ujar Faraday.
Diet yang ia jalani disebut "keto malas", sebuah variasi dari keto biasa. Dalam diet keto tradisional, orang-orang mengurangi karbohidrat seminimal mungkin (30-50 gram per hari, atau 5% dari total asupan makanan), meningkatkan asupan lemak, dan menjaga asupan protein dalam jumlah sedang. Hal ini menyebabkan tubuh membakar semua glukosa yang tersimpan. Untuk mendapatkan lebih banyak energi, tubuh beralih untuk membakar lemak, yang membantu orang-orang menurunkan berat badan lebih cepat.
Diet keto tradisional agak keras dan sulit diikuti. Orang-orang akan mengalami "flu keto", dengan gejala-gejala seperti muntah, sakit kepala, kelelahan, dan mudah tersinggung.
Sementara itu, diet keto malas lebih mirip dengan diet rendah karbohidrat, dengan fokus yang lebih besar pada makanan rendah karbohidrat. Pelaku diet hanya perlu membatasi asupan karbohidrat hingga kurang dari 20g atau 50g per hari. Berbeda dengan diet keto tradisional, Anda tidak perlu memantau jumlah protein atau lemak yang dikonsumsi, juga tidak perlu menghitung kalori. Makanan utama dalam diet keto malas adalah daging, ikan, produk susu, dan sayuran non-tepung.
Faraday tidak terlalu ketat menghitung setiap makronutrien, ia hanya fokus membatasi asupan karbohidrat hariannya. "Saya menemukan cara menghitung karbohidrat bersih (total karbohidrat dalam makanan dikurangi gram serat) dan mulai dari situ," ujarnya.
Megan Faraday sebelum dan sesudah menurunkan berat badan dengan diet keto malas. Foto: Megan Faraday
Ia beralih dari banyak mengonsumsi makanan cepat saji, roti, kentang, dan pasta ke menu yang kaya sayuran segar dan protein rendah lemak. Dalam sebulan, Faraday berhasil menurunkan berat badan 6,8 kg. Ia menganggap hal ini sebagai motivasi terbesarnya dan bertekad untuk melanjutkan program dietnya. Dalam setahun, ia berhasil menurunkan berat badan 45 kg, dan mampu kembali mengonsumsi karbohidrat dalam pola makannya sehari-hari.
Dua tahun lalu, Faraday kesulitan menaiki tangga. Sekarang ia berlari dan berolahraga tiga hingga lima kali seminggu. Sikapnya terhadap kehidupan juga berubah total. Ia lebih supel, positif, dan lebih suka mengekspresikan diri.
Faraday berbagi 4 kiat untuk penurunan berat badan yang efektif, termasuk membuat menu yang tidak terlalu keras agar diet menjadi sederhana, minum banyak air, bercerita kepada teman tentang penurunan berat badan agar mendapat dukungan saat dibutuhkan, dan mengubah diri sendiri menuju kebahagiaan.
"Kamu menurunkan berat badan untuk dirimu sendiri, bukan untuk orang lain. Akan ada saatnya kamu merasa buntu, tetapi kamu harus tetap berpegang pada rencanamu," ujarnya.
Thuc Linh (Menurut GMA, Yahoo News )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)