Saudara kembar Nguyen Thi Thao dan Nguyen Thi Thuong, siswa kelas 12 di Sekolah Menengah Atas Quy Hop 3, menciptakan keajaiban ketika mereka masing-masing memperoleh nilai 28,5 dan 27,25 poin di blok C00 dalam ujian kelulusan sekolah menengah atas tahun 2025.
SMA Quy Hop 3, yang terletak di Komune Chau Quang (sekarang Komune Quy Hop, Provinsi Nghe An ), memiliki hampir 90% siswanya berasal dari etnis minoritas, dengan banyak keluarga miskin atau hampir miskin. Dalam konteks tersebut, prestasi luar biasa Thao dan Thuong dianggap sebagai titik terang.

Meskipun berada dalam kondisi sulit, saudara perempuan Thao dan Thuong telah mencapai keberhasilan akademis di sebuah sekolah di dataran tinggi (Foto: Disediakan oleh karakter tersebut).
Tak hanya berprestasi dalam ujian kelulusan, selama 12 tahun bersekolah di SMA, kedua kakak beradik ini merupakan siswa berprestasi, yang aktif mengikuti ujian siswa berprestasi dan gerakan serikat pekerja.
Nguyen Thi Thao, dengan dinamisme dan keberaniannya, memenangkan juara keempat dalam Kompetisi Sains dan Teknologi tingkat provinsi untuk tahun ajaran 2023-2024 dan juara kedua dalam sejarah tingkat provinsi untuk tahun ajaran 2024-2025. Dalam ujian kelulusan tahun ini, Thao menjadi lulusan terbaik blok C tingkat provinsi dengan nilai 9,5 untuk sastra; 9,25 untuk sejarah; dan 9,75 untuk geografi.
Nguyen Thi Thuong, meskipun tidak sehebat adiknya, juga meraih juara ketiga dalam mata pelajaran ekonomi dan hukum tingkat provinsi. Dalam ujian terakhir, Thuong memperoleh nilai 9,25 untuk sastra; 8,25 untuk sejarah; 9,75 untuk geografi, dengan total 27,25 poin untuk ketiga mata pelajaran tersebut.

Thao dan Thuong dikagumi oleh teman-teman dan guru-guru atas prestasi akademis mereka yang mengesankan (Foto: Disediakan oleh karakter tersebut).
Meskipun kondisi keluarga mereka sulit, dengan orang tua mereka bekerja sebagai petani dengan penghasilan yang tidak menentu, kedua anak tersebut terus berjuang untuk memperbaiki diri. "Belajar adalah satu-satunya cara untuk keluar dari kemiskinan dan mengubah nasib mereka," ujar Thao.
Kedua saudari itu mengatakan mereka selalu saling mengingatkan untuk berusaha lebih keras setiap hari. Sepulang sekolah, mereka membantu orang tua mereka dengan pekerjaan rumah, berkebun, dan beternak. Thao menyatakan keinginannya untuk belajar Pedagogi Sastra di Universitas Vinh, sementara Thuong memilih untuk belajar hukum di Universitas Hukum Hanoi.
"Meskipun sulit, kami tidak pernah berpikir untuk menyerah," tegas Thuong.

Thao dan Thuong mengambil foto kenang-kenangan bersama guru dan teman-teman di Sekolah Menengah Atas Quy Hop 3 (Foto: Disediakan oleh karakter tersebut).
Guru Le Thi Oanh, wali kelas 12C1, berkomentar: "Thao dan Thuong adalah dua siswa istimewa. Mereka sangat gigih, pandai belajar, emosional, selalu mendukung teman-teman mereka, dan selalu bersemangat di kelas. Saya yakin mereka akan sukses di masa depan."
Bapak Dang Xuan Hiep, Kepala Sekolah Menengah Atas Quy Hop 3, menekankan: "Prestasi Thao dan Thuong merupakan bukti nyata semangat belajar siswa di daerah pegunungan.
Mereka telah mengatasi keterbatasan kondisi dan keadaan untuk menegaskan diri dengan kemampuan dan ketekunan mereka. Hal ini menjadi kebanggaan bukan hanya keluarga mereka, tetapi juga seluruh sekolah.
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/ky-tich-cua-cap-chi-em-sinh-doi-o-mien-nui-nghe-an-20250717091521942.htm
Komentar (0)