Bagaimana cara mengatasi inkontinensia urin?

Inkontinensia urin tidak harus menjadi bagian normal dari penuaan - Foto: Zuda Yoga

Meskipun umum, Dr. Leslee Subak, kepala kebidanan dan ginekologi di Stanford Medicine dan rekan penulis studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine, mengatakan inkontinensia urin tidak selalu merupakan bagian normal dari penuaan.

Inkontinensia urine dapat disembuhkan.

"Sebagian masalahnya adalah inkontinensia masih distigmatisasi. Kita malu membicarakannya," kata Subak. "Atau kita mendengar mitos-mitos bahwa inkontinensia itu normal seiring bertambahnya usia. Faktanya, inkontinensia sangat umum, tetapi bukan berarti tak terelakkan. Ada pengobatan yang sangat efektif."

Beberapa perawatan meliputi pengobatan dan operasi. Namun, banyak orang enggan menggunakan pilihan tersebut. Jika Anda termasuk salah satunya, latihan tertentu mungkin lebih cocok, kurang invasif dibandingkan operasi, dan memiliki potensi efek samping yang lebih sedikit dibandingkan obat-obatan.

Yoga lembut telah direkomendasikan oleh beberapa orang sebagai pengobatan komplementer yang efektif untuk inkontinensia urin. Latihan rutin postur yoga lembut telah terbukti memperkuat banyak kelompok otot di seluruh tubuh, termasuk otot dasar panggul. Pernapasan dan relaksasi yoga dapat membantu menenangkan sistem saraf, menenangkan kandung kemih yang terlalu aktif – yang menyebabkan keinginan untuk buang air kecil yang sering dan mendesak.

Namun, hanya ada sedikit bukti yang mendukung efektivitas yoga lembut untuk inkontinensia urin. Oleh karena itu, penulis utama studi ini, Alison Huang, MD, profesor kedokteran, urologi, epidemiologi, dan biostatistik di University of California, San Francisco, dan timnya, meneliti apakah yoga lembut efektif dalam mengurangi inkontinensia urin.

Peserta studi adalah kelompok beragam wanita kulit hitam, Asia, Hispanik/Latin, dan multiras, dengan usia rata-rata 62 tahun (kisaran 45 hingga 90 tahun).

Setelah penyaringan dan pengumpulan informasi demografi dan riwayat medis, 240 peserta dibagi secara acak menjadi dua kelompok.

Satu kelompok melakukan yoga ringan yang mencakup postur dan latihan khusus untuk otot dasar panggul. Kelompok lainnya melakukan latihan penguatan dan peregangan otot yang tidak mencakup latihan khusus untuk otot dasar panggul.

Kedua kelompok mengikuti dua sesi 90 menit seminggu dan didorong untuk melakukan latihan di rumah seminggu sekali. Hasilnya, baik kelompok yoga maupun olahraga mengalami perbaikan signifikan dalam inkontinensia urin – penurunan kebocoran urin sebesar 65%.

Olahraga dan yoga keduanya bermanfaat.

Inkontinensia urin bukan hanya masalah kebocoran urin, tetapi juga memengaruhi kualitas hidup dan kemandirian banyak orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa olahraga atau yoga dapat menjadi metode yang efektif untuk meningkatkan fungsi dasar panggul dan mengurangi inkontinensia urin, tanpa memerlukan intervensi mahal seperti obat-obatan atau operasi.

Inkontinensia juga bisa berbahaya. "Inkontinensia urin dan kandung kemih yang terlalu aktif merupakan salah satu faktor risiko terbesar untuk jatuh dan patah tulang pada wanita lanjut usia," kata Subak. "Anda terburu-buru ke kamar mandi di malam hari, dengan lampu mati, dan Anda bisa tersandung dan mematahkan pinggul."

Penelitian menunjukkan bahwa semua jenis latihan penguatan dan peregangan tubuh bagian atas dan bawah dapat efektif dalam meningkatkan fungsi dasar panggul. Jadi, jika yoga bukan pilihan Anda, ambillah beberapa dumbel atau resistance band, kenakan sepatu jalan Anda, atau mulailah bergerak dengan cara yang Anda sukai dan dapat Anda pertahankan.

Ada juga latihan dasar panggul khusus, sering disebut Kegel, yang dapat dilakukan di rumah atau dengan terapis fisik yang terlatih khusus dalam fungsi dasar panggul.

Penting untuk dicatat bahwa penguatan dan relaksasi otot dasar panggul diperlukan untuk kesehatan dasar panggul. Salah satu alasannya adalah jika Anda tidak dapat sepenuhnya mengendurkan otot-otot ini, Anda mungkin tidak dapat mengosongkan kandung kemih sepenuhnya. Akibatnya, ketika Anda berdiri, urine lebih mungkin bocor.

Tetap terhidrasi juga dapat memengaruhi seberapa sering Anda merasa ingin buang air kecil. Buang air kecil enam hingga sepuluh kali sehari adalah normal, tetapi lebih dari 10 kali dapat mengindikasikan Anda minum terlalu banyak air atau cairan lainnya. Kafein dan alkohol juga dapat meningkatkan keinginan buang air kecil, dan kemungkinan kebocoran urine.

Jika Anda buang air kecil lebih dari 10 kali sehari atau urine Anda jernih, Anda mungkin perlu menyesuaikan asupan air. Tanda-tanda lain dari minum terlalu banyak air antara lain kembung, mual, sakit kepala, dan kehilangan ingatan.

Pada akhirnya, minum terlalu banyak air dapat mengancam jiwa ketika jumlah cairan yang Anda konsumsi mengencerkan elektrolit dalam tubuh Anda atau ginjal Anda tidak dapat menangani jumlah air, meskipun kasus ini jarang terjadi.

Sumber: https://tuoitre.vn/lam-cach-nao-de-khac-phuc-viec-tieu-khong-tu-chu-20241021124001636.htm