Mulai tanggal 1-7 Agustus, Pekan Menyusui Sedunia akan dirayakan dengan tema "Memprioritaskan Menyusui: Membangun Sistem Dukungan yang Berkelanjutan."
Pada tanggal 10 Juli, Departemen Ibu dan Anak ( Kementerian Kesehatan ) baru saja mengirimkan dokumen kepada Departemen Kesehatan provinsi, kota, dan rumah sakit dengan departemen kebidanan dan pediatri, meminta pelaksanaan banyak kegiatan praktis untuk mendorong dan mendukung pemberian ASI.
Menurut Departemen Ibu dan Anak, pemberian ASI tidak hanya memberikan manfaat besar bagi kesehatan anak dan ibu, tetapi juga berkontribusi dalam melindungi lingkungan dan meminimalkan dampak negatif perubahan iklim. Dalam konteks ini, membangun sistem dukungan berkelanjutan bagi ibu menyusui merupakan kebutuhan mendesak.
Kementerian Kesehatan merekomendasikan agar pemerintah daerah memperkuat pelaksanaan Program Target Nasional dan Program Perawatan Gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan, untuk memastikan dukungan pemberian ASI bagi semua ibu, dengan prioritas khusus diberikan kepada perempuan di daerah minoritas etnis dan daerah pegunungan. Tergantung pada kondisi aktual, pemerintah daerah perlu mengarahkan fasilitas kesehatan setempat untuk melaksanakan kegiatan promosi pemberian ASI secara tepat dan efektif.
Kementerian Kesehatan mewajibkan rumah sakit kebidanan dan anak serta fasilitas medis dengan departemen kebidanan, anak, atau kebidanan dan anak untuk mematuhi secara ketat Keputusan Pemerintah Nomor 100/2014/ND-CP tentang pengelolaan bisnis dan penggunaan produk nutrisi pengganti ASI, botol susu, dan dot buatan. Pada saat yang sama, perlu disebarluaskan dan dipahami secara menyeluruh isi Keputusan tersebut kepada seluruh tenaga medis.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) provinsi dan kota perlu berkoordinasi dengan unit terkait untuk melaksanakan kegiatan komunikasi yang luas kepada semua tingkatan, sektor, dan masyarakat. Isi komunikasi tersebut berfokus pada pentingnya pemberian ASI dalam satu jam pertama setelah kelahiran, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, dan pemberian ASI berkelanjutan hingga usia 24 bulan.
Kementerian Kesehatan menekankan bahwa pemberian ASI bukan hanya hak setiap anak, tetapi juga solusi yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan, menghemat sumber daya, dan mengurangi beban biaya medis bagi keluarga dan masyarakat. Pemberian ASI juga membantu mengurangi emisi dari produk alternatif, sekaligus meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak lingkungan dan iklim.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/lan-toa-thong-diep-yeu-thuong-tu-tuan-le-the-gioi-nuoi-con-bang-sua-me-post1048959.vnp






Komentar (0)