
Menurut The Guardian pada 11 Juli, Louis Vuitton mengkonfirmasi bahwa pihak ketiga yang tidak berwenang telah meretas sistem operasi mereka di Inggris, memperoleh data seperti nama, informasi kontak, dan riwayat belanja pelanggan. Merek tersebut mengatakan tidak ada bukti bahwa data tersebut disalahgunakan, tetapi mengakui kemungkinan adanya penipuan atau kecurangan.
Dalam sebuah email kepada pelanggan, Louis Vuitton menegaskan bahwa informasi keuangan seperti rekening bank tetap bersifat rahasia. Perusahaan tersebut juga melaporkan insiden tersebut kepada pihak berwenang terkait, termasuk Kantor Komisioner Informasi.
Serangan tersebut diyakini terjadi pada tanggal 2 Juli dan pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg. Ini adalah insiden keamanan siber ketiga yang menargetkan sistem LVMH hanya dalam tiga bulan. Pekan lalu, cabang Louis Vuitton di Korea Selatan juga diserang menggunakan metode serupa. Selain itu, Christian Dior Couture - merek terbesar kedua LVMH - juga mengumumkan pada bulan Mei bahwa peretas telah mengakses beberapa data pelanggan.
Insiden ini terjadi di tengah lonjakan serangan siber terhadap sektor ritel Inggris. Polisi Inggris mengatakan empat tersangka telah ditangkap sehubungan dengan serangkaian serangan siber terhadap Marks & Spencer (M&S), Co-op, dan Harrods. Para tersangka termasuk seorang remaja Inggris berusia 17 tahun, seorang pria Latvia berusia 19 tahun, dan dua warga Inggris lainnya berusia 19 dan 20 tahun.
M&S dilaporkan menjadi peritel pertama yang terkena serangan peretas pada bulan April, yang menyebabkan sistem penjualan daringnya lumpuh selama hampir tujuh minggu. Pada bulan yang sama, Co-op juga melaporkan insiden serupa, yang memaksa beberapa departemen TI-nya untuk ditutup. Harrods kembali menjadi sasaran pada awal Mei, yang membatasi akses internet ke situs webnya untuk mencegah akses tanpa izin.
Polisi mengatakan penangkapan itu terjadi hanya beberapa hari setelah Archie Norman, ketua M&S, mengatakan kepada anggota parlemen bahwa setidaknya dua perusahaan besar Inggris lainnya telah menjadi korban serangan siber yang tidak diungkapkan. Norman mengatakan serangan terhadap M&S telah menyebabkan kerusakan serius pada sistemnya dan merupakan peringatan tentang tingkat risiko keamanan siber yang dihadapi para peritel.
Louis Vuitton belum memberikan komentar lebih lanjut mengenai langkah-langkah yang diambil untuk memperbaiki dan memastikan keamanan data setelah insiden tersebut.
Menurut Surat Kabar HOANG ANH/Tin Tuc dan Dan Toc
Tautan ke artikel asliSumber: https://baovanhoa.vn/giai-tri/louis-vuitton-xac-nhan-du-lieu-khach-hang-tai-anh-bi-tin-tac-tan-cong-151603.html










Komentar (0)