Dengan pengalaman 30 tahun di bidang pembuatan undang-undang, termasuk 2 periode sebagai delegasi Majelis Nasional, Bapak Nguyen Dinh Quyen menyatakan minat khusus dalam kegiatan akuntabilitas.
Menurut delegasi tersebut, kegiatan akuntabilitas di negara lain merupakan salah satu elemen penting negara hukum, serupa dengan kegiatan dengar pendapat. Karena kita belum memiliki banyak pengalaman, kegiatan ini juga baru saja ditambahkan ke dalam undang-undang, tanpa adanya peraturan khusus, sehingga implementasinya dalam praktik tidak konsisten dan kurang efektif.

Untuk berkontribusi pada inovasi kegiatan ini, Bapak Nguyen Dinh Quyen menyarankan agar penyelenggaraan sesi penjelasan dan pemilihan isu penjelasan tidak hanya bergantung pada kesadaran subjektif lembaga-lembaga tersebut, tetapi juga harus memenuhi kebutuhan hidup yang objektif dan tak terelakkan, terutama isu-isu mendesak yang sedang diangkat. Undang-Undang tentang Kegiatan Pengawasan Majelis Nasional dan Dewan Rakyat perlu melengkapi peraturan tersebut: dalam kasus-kasus tertentu, ketika semua faktor dan kriteria terpenuhi, lembaga-lembaga Majelis Nasional perlu menyelenggarakan kegiatan penjelasan.
Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pertanggungjawaban, perlu dilakukan inovasi dalam penyiapannya. Karena penyiapan ini sangat menentukan berhasil tidaknya kegiatan pertanggungjawaban, maka perlu dilakukan pendekatan, pengumpulan informasi, dan permintaan informasi melalui berbagai jalur (baik laporan Pemerintah , instansi terkait, pengaduan dan pengaduan, supervisi tematik, supervisi Dewan Rakyat atau Front Tanah Air, dan sebagainya) sebagai dasar mengajukan pertanyaan kritis, dialog, dan debat untuk kepentingan sidang pertanggungjawaban.

Menurut Bapak Nguyen Dinh Quyen, perlu ditentukan lebih rinci mengenai tata tertib, ruang lingkup isi pokok, cara pelaksanaan, tanggung jawab para pihak, dan akibat hukum dari kegiatan penjelasan; khususnya tanggung jawab lembaga penjelasan, pertama-tama tanggung jawab untuk melaporkan dengan segera, jujur, dan lengkap isi sebagaimana diminta oleh lembaga penjelasan, terutama masalah keterbatasan, kekurangan, dan sebab-sebabnya.
"Dalam amandemen Undang-Undang tentang Kegiatan Pengawasan Majelis Nasional dan Dewan Rakyat, kriteria harus ditambahkan untuk menentukan topik, memastikan fokus dan poin-poin penting. Kegiatan akuntabilitas harus dikaitkan dengan metode pengawasan lainnya, terutama metode pengawasan terhadap penyelesaian pengaduan dan pengaduan warga negara. Secara khusus, perlu ditambahkan prinsip-prinsip kesetaraan dan demokrasi dalam proses penjelasan," tegas Bapak Nguyen Dinh Quyen. Menurut ahli ini, subjek penjelasan tidak boleh dianggap sebagai bawahan. Pihak-pihak yang menjalankan fungsi dan tugasnya sesuai undang-undang harus setara dan demokratis dalam proses menjelaskan dan menanggapi penjelasan.
Perlu ditingkatkan peran media massa untuk menyampaikan isi penjelasan secara utuh dan jujur, sehingga masyarakat memiliki kondisi untuk mengawasi aktivitas instansi yang harus menjelaskan.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/luat-hoa-nhieu-quy-dinh-cu-the-de-tang-suc-manh-phap-ly-cho-hoat-dong-giai-trinh-post807127.html
Komentar (0)