Pesawat listrik Swiss Sirius Jet dilengkapi dengan sekitar 20 baling-baling untuk lepas landas vertikal dan menggunakan bahan bakar hidrogen cair untuk jangkauan operasi yang jauh.
Desain pesawat listrik Sirius Jet yang menggunakan hidrogen cair. Foto: Sirius Aviation AG
Perusahaan rintisan Swiss, Sirius Aviation AG, sedang mengembangkan Sirius Jet, sebuah pesawat listrik lepas landas dan mendarat vertikal dengan jangkauan 1.850 km dan kecepatan tertinggi 520 km/jam, menggunakan mesin hidrogen cair bersih, lapor New Atlas pada 10 Januari. Untuk terbang vertikal, pesawat ini menggunakan sekitar 20 baling-baling listrik berdiameter hanya 30 cm.
Tim teknik Sirius Aviation AG mulai mengerjakan Sirius Jet pada tahun 2021. Perusahaan menyatakan telah memulai proses sertifikasi dari Badan Penerbangan Federal AS (FAA). Prototipe ini diperkirakan akan melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2025. Pesawat ini diperkirakan akan tersertifikasi penuh dan memulai penerbangan komersial pada tahun 2028.
Sirius Jet tampak seperti versi lebih kecil dari Lilium Jet, pesawat lepas landas dan mendarat vertikal bertenaga listrik Jerman, tetapi menggunakan hidrogen untuk kepadatan energi yang lebih tinggi dan jangkauan yang lebih jauh. Sirius Jet juga menggunakan daya dorong yang diarahkan oleh deretan baling-baling, alih-alih hanya memiringkan pendorong seperti Lilium Jet.
Untuk mencapai jangkauan maksimum 1.850 km, penumpang perlu menggunakan versi Bisnis berkapasitas 3 penumpang. Dengan versi Millennium yang dapat mengangkut 5 penumpang, sebagian ruang untuk tangki hidrogen digantikan oleh 2 kursi, sehingga mengurangi jangkauan operasi menjadi 1.046 km. Namun, angka ini masih lebih dari 4 kali lipat jangkauan 200-250 km pesawat listrik yang menggunakan baterai Lilium Jet. Dengan demikian, Sirius Jet dapat beroperasi pada rute-rute seperti Los Angeles - San Francisco, London - Berlin, Melbourne - Sydney, atau Beijing - Seoul.
Produksi dan penggunaan praktis Sirius Jet akan menghadapi banyak tantangan. Salah satu masalah utamanya adalah bahan bakar hidrogen cair. Hidrogen cair memiliki kandungan energi yang sangat besar dan cocok untuk penerbangan jarak jauh. Namun, bahan bakar jenis ini perlu disimpan pada suhu yang sangat dingin, sekitar -253 derajat Celcius, di semua tahap distribusi, pengisian, dan penerbangan. Penggunaan hidrogen cair dalam industri penerbangan juga belum dikembangkan. Penerbangan berawak pertama di dunia menggunakan hidrogen cair baru dilakukan pada bulan September tahun lalu. Penerbangan ini dilakukan oleh perusahaan Jerman H2Fly dengan pesawat HY4.
Kam Thao (Menurut Atlas Baru )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)