Pesawat Airbus A350-900 Cathay Pacific
Kantor berita AFP melaporkan pada tanggal 3 September bahwa maskapai penerbangan Hong Kong Cathay Pacific untuk sementara mengandangkan pesawat Airbus A350-nya untuk pemeriksaan setelah kegagalan mesin pertama kali ditemukan, yang memaksa penerbangan ke Zurich, Swiss, untuk kembali.
Cathay sedang memeriksa seluruh 48 pesawat Airbus A350 miliknya dan "beberapa pesawat akan di-grounded selama beberapa hari," kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan pada Senin malam. Maskapai tersebut juga telah membatalkan 24 penerbangan pulang pergi yang beroperasi hingga Selasa.
Keputusan ini diambil setelah penerbangan Cathay Pacific menuju Zurich pada tanggal 2 September terpaksa kembali dan maskapai menemukan masalah pada bagian mesin, tetapi tidak menyebutkan bagian mana.
"Ini adalah kegagalan komponen pertama pada pesawat A350 mana pun di seluruh dunia ," kata maskapai tersebut. Inspeksi seluruh armada menemukan beberapa komponen mesin serupa yang perlu diganti, kata Cathay Pacific.
Kepala Teknis Cathay Pacific, Keith Brown, mengatakan perusahaan telah menghubungi otoritas penerbangan Hong Kong serta produsen pesawat dan mesin. "Setiap pesawat sedang menjalani inspeksi ketat. Setelah selesai, pesawat yang dinyatakan layak terbang akan kembali beroperasi, sementara pesawat yang teridentifikasi memiliki masalah teknis akan menjalani perbaikan dan perawatan lebih lanjut," ujarnya.
Pesanan Boeing secara tak terduga melampaui Airbus
Cathay Pacific adalah salah satu operator pesawat jet Airbus A350 terbesar di dunia.
Menurut Reuters, ketika ditanya, juru bicara Airbus meminta pers untuk menghubungi Cathay Pacific dan Rolls-Royce (Inggris), produsen mesin.
Rolls-Royce mengatakan pihaknya mengetahui insiden tersebut dan berjanji akan bekerja sama erat dengan Cathay Pacific, Airbus, dan pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan.
Saham Rolls-Royce anjlok 6,47% di London pada 2 September. Produsen mesin tersebut menyatakan telah menginvestasikan lebih dari 1 miliar poundsterling tahun ini untuk meningkatkan lini mesin pesawat komersialnya.
November lalu, CEO Emirates (UAE) Airlines Tim Clark mengungkapkan kekhawatirannya tentang daya tahan dan umur mesin A350.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/may-bay-quay-dau-vi-hong-bo-phan-dong-co-khi-dang-bay-185240903101516727.htm
Komentar (0)