Setiap langkah pertumbuhan ASEAN memiliki jejak Vietnam.

Dengan motto yang konsisten yaitu "proaktif, positif dan bertanggung jawab", Vietnam telah memberikan banyak kontribusi penting bagi aktivitas dan pertumbuhan ASEAN.

Upacara Pengibaran Bendera ASEAN di Kementerian Luar Negeri dalam rangka memperingati HUT ke-56 ASEAN. (Foto: TA)

Berpartisipasi secara aktif dalam membangun fondasi Komunitas

Dalam rangka memperingati hari jadi ASEAN ke-56 (8 Agustus 1967 - 8 Agustus 2023), Dr. Nguyen Hong Hai - Dosen Senior Politik dan Kebijakan Publik pada Fakultas Hukum, Fakultas Inovasi, Pendidikan dan Keadilan Sosial, Universitas Teknologi Queensland (Australia) menilai kontribusi Vietnam terhadap perkembangan ASEAN yang pesat, khususnya dalam membangun tiga pilar Komunitas ASEAN.

Mengenai kontribusi spesifik Vietnam terhadap pembangunan tiga pilar Komunitas ASEAN, yaitu Komunitas Keamanan-Politik, Komunitas Ekonomi , dan Komunitas Sosial-Budaya, Dr. Nguyen Hong Hai menyampaikan bahwa untuk masing-masing komunitas, Vietnam telah memberikan kontribusi spesifik guna mewujudkan tujuan pembangunan Komunitas ASEAN, dan yang terbaru, Visi Komunitas ASEAN 2025.

Dr.Nguyen Hong Hai. (Sumber: VNA)

Terkait Komunitas Politik-Keamanan ASEAN, Vietnam telah berpartisipasi aktif dalam pengembangan dan adopsi dokumen-dokumen dasar yang menjadi landasan dan orientasi bagi pengembangan dan implementasi komunitas ini. Dokumen-dokumen tersebut meliputi Deklarasi Bali II (2003) dan Cetak Biru Komunitas Politik-Keamanan ASEAN 2025 (2016).

Ciri-ciri inti dari Komunitas Politik-Keamanan ASEAN meliputi: Komunitas yang berbasis pada peraturan, berorientasi pada rakyat dan berpusat pada rakyat; kawasan yang damai, aman dan stabil; ASEAN memainkan peran utama dalam kawasan yang dinamis dan berwawasan ke luar; dan memperkuat kapasitas dan kehadiran kelembagaan ASEAN.

Menurut Dr. Nguyen Hong Hai, Vietnam telah memberikan banyak kontribusi untuk mencapai tujuan tersebut, seperti persetujuan Vietnam dan promosi kepatuhan terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan hukum internasional.

Hal ini juga konsisten dengan sudut pandang Vietnam saat membangun Piagam ASEAN, yang menekankan makna dan pentingnya Piagam PBB dan hukum internasional.

Para ahli mengatakan Vietnam juga telah melakukan pekerjaan yang baik dalam mengoordinasikan ASEAN dalam hubungan bilateral antara ASEAN dan mitranya, atau mewakili suara ASEAN di forum-forum ini.

Khususnya, selama masa jabatan keduanya sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) (2020-2021), Vietnam mendorong penyelenggaraan sesi diskusi DK PBB pertama tentang kerja sama antara PBB dan ASEAN, serta mendorong peran sentral dan kehadiran ASEAN di DK PBB dalam menangani masalah-masalah regional.

Vietnam semakin berpartisipasi aktif dan ekstensif dalam menyelesaikan masalah keamanan non-tradisional, terutama melalui partisipasi dalam ASEAN dan mekanisme yang dipimpin ASEAN, khususnya dalam masalah pencegahan konflik, kontra-terorisme, kejahatan transnasional, keamanan siber, keamanan maritim, penyelamatan, dan bantuan kemanusiaan.

Membangun ekonomi ASEAN yang kuat dan kokoh

Terkait Masyarakat Ekonomi ASEAN, Dr. Nguyen Hong Hai menegaskan bahwa Vietnam berkomitmen untuk melaksanakan 95,5% komitmen dalam rencana induk pembangunan masyarakat, dan menjadi salah satu negara anggota dengan tingkat pelaksanaan komitmen tertinggi, setelah Singapura.

Sebagai Ketua ASEAN pada tahun 2010, Vietnam berhasil mengajak para anggotanya untuk mengeluarkan "Deklarasi Pemulihan dan Pembangunan Berkelanjutan", yang menegaskan tekad mereka untuk memperkuat dan membangun komunitas. Baru-baru ini, di bawah kepemimpinan Vietnam sebagai Ketua ASEAN 2020, Vietnam berhasil mendorong penandatanganan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), yang menciptakan kawasan perdagangan bebas terbesar di dunia dengan produk domestik bruto (PDB) sekitar 30% dari PDB global dan pasar dengan sepertiga populasi dunia. Kesepuluh negara anggota ASEAN berpartisipasi dalam RCEP.

Selain itu, Vietnam tidak hanya menjadi tujuan investasi asing langsung dengan ekonomi yang berkembang secara dinamis, tetapi juga menjadi jembatan dan pintu gerbang bagi investor luar kawasan untuk memasuki ASEAN.

Terkait Komunitas Sosial Budaya ASEAN, Dr. Nguyen Hong Hai menilai Vietnam merupakan negara terdepan di kawasan ini dalam merumuskan gagasan Komunitas Sosial Budaya. Sebagai Ketua ASEAN pada tahun 2010, Vietnam mengusulkan dan memimpin penyusunan dua dokumen penting, yaitu Deklarasi Hanoi tentang Kesejahteraan dan Pembangunan Perempuan dan Anak ASEAN dan Pernyataan Pemimpin ASEAN tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Keterampilan untuk Pemulihan Ekonomi dan Pembangunan Berkelanjutan, yang dianggap sebagai prioritas utama Komunitas Sosial Budaya ASEAN.

Khususnya, selama Tahun Keketuaan 2020, Vietnam telah memimpin penyusunan Visi ASEAN 2025 dan Cetak Biru Komunitas Sosial Budaya ASEAN 2025 untuk diserahkan kepada para pemimpin senior ASEAN guna mendapatkan persetujuan. Dokumen-dokumen ini merupakan dokumen awal yang sangat penting bagi proses pengembangan komunitas di masa mendatang.

Menurut pakar Nguyen Hong Hai, kontribusi Vietnam terhadap komunitas ini juga ditunjukkan melalui keberhasilan Vietnam dalam menyelenggarakan berbagai acara penting tingkat menteri Komunitas Sosial Budaya ASEAN, antara lain Pertemuan Dewan Sosial Budaya ASEAN tahun 2010, Pertemuan Menteri Pemuda ASEAN tahun 2011, Pertemuan Menteri Seni dan Kebudayaan ASEAN tahun 2014, dan Pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN tahun 2014.

Sebagai penutup, Dr. Nguyen Hong Hai menyampaikan bahwa Vietnam telah menerapkan motto "proaktif, positif, dan bertanggung jawab" untuk berkontribusi pada kegiatan dan pertumbuhan ASEAN, dan ini merupakan kebijakan Vietnam yang konsisten terhadap asosiasi tersebut.

Sumber: https://baoquocte.vn/moi-buoc-lon-manh-cua-asean-deu-co-dau-an-viet-nam-237869.html