Menurut seorang reporter VNA di Tokyo, salah satu hotel terindah di Jepang, Gajoen Tokyo, terpaksa tutup setelah hampir satu abad beroperasi karena berakhirnya kontrak sewa.
Dibangun pada tahun 1931, hotel ini telah beroperasi selama lebih dari 90 tahun dan selalu dinilai sebagai salah satu hotel terindah di "Negeri Matahari Terbit".
Dari awal yang sederhana sebagai restoran mewah di Meguro, Gajoen kemudian menjadi hotel dan resor terpadu pertama di Jepang yang menawarkan tempat pernikahan.
Arsitektur hotel ini merupakan perpaduan harmonis antara tradisi dan modernitas. Seluruh kampus diresapi dengan gaya Jepang klasik.
Dekorasi interior dengan lukisan pernis berwarna-warni, terinspirasi oleh periode Edo, menjadikan Gajoen salah satu hotel favorit di negara ini.
Dari pintu lift yang terbuat dari mutiara atau berlapis pernis, lukisan berskala besar yang menghiasi koridor hotel, hingga taman musiman, taman batu, kolam koi yang berkelok-kelok, rumah-rumah bergaya Edo, dan air terjun, semuanya telah membentuk Gajoen yang mewah, indah, dan unik.
Terlebih lagi, dengan Hyakudan Kaidan (Tangga 100 Anak Tangga) yang legendaris yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Berwujud, Hotel Gajoen tidak hanya menjadi tempat pernikahan yang ideal, tetapi juga bagian hidup dari sejarah Tokyo.

Meskipun menyelenggarakan lebih dari 230.000 pernikahan, Hotel Gajoen mengalami masa sulit dan dinyatakan bangkrut.
Pada bulan Januari 2025, sebuah perusahaan investasi Kanada mengambil alih hotel tersebut, dan Gajoen kemudian tiba-tiba mengumumkan akan tutup pada akhir September karena berakhirnya kontrak dengan pemilik hotel, yang memaksanya untuk membatalkan 180 pernikahan yang dijadwalkan mulai bulan Oktober dan seterusnya.
Manajemen hotel mengumumkan akan mengembalikan biaya pendaftaran sebesar 200.000 yen ($1.340) dan memberikan kompensasi sebesar 100.000 yen ($670) kepada pasangan yang terkena dampak.
Selama hari-hari terakhir operasinya, Gajoen menyambut ribuan pengunjung untuk check-in dan mengambil foto untuk mengabadikan kenangan dengan salah satu karya arsitektur terkenal di Tokyo.
Saat ini belum ada pengumuman mengenai tanggal pembukaan kembali, jadi Gajoen, bersama dengan tangga 100 anak tangganya, telah resmi ditutup sejak 1 Oktober, menutup salah satu peninggalan budaya paling berharga di Tokyo./.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/mot-trong-nhung-khach-san-dep-nhat-nhat-ban-bien-mat-sau-gan-mot-the-ky-post1067894.vnp










Komentar (0)