AS dorong perampingan, ketegangan atas kasus kebocoran belum berakhir

CNN pada tanggal 28 Maret mengutip Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS) yang mengatakan bahwa departemen tersebut akan memangkas 10.000 pegawai penuh waktu di lembaga kesehatan, setelah 10.000 pegawai mengundurkan diri secara sukarela.

Secara total, jumlah karyawan penuh waktu HHS telah berkurang dari sekitar 82.000 menjadi 62.000 karyawan. Sekitar 5.200 karyawan masa percobaan diberhentikan bulan lalu. Dalam pengumuman terbaru, HHS menyatakan akan merampingkan departemennya dari 28 menjadi 15 dan memangkas kantor regionalnya dari 10 menjadi lima. HHS memperkirakan perampingan ini akan menghemat $1,8 miliar per tahun.

Markas Besar Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS di Washington DC

Mengenai perampingan aparatur secara keseluruhan, The Washington Post pada 28 Maret mengutip dokumen internal Gedung Putih yang mengungkapkan rencana pemangkasan 8-50% personel di lembaga-lembaga federal. Namun, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan dokumen tersebut belum diperbarui, dan menyatakan bahwa bukan rahasia lagi bahwa pemerintahan Trump gigih dalam merampingkan birokrasi, mengurangi pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan.

Dalam wawancara dengan Fox News pada 27 Maret, miliarder Elon Musk, yang memimpin DOGE, menggambarkan pekerjaan lembaga tersebut sebagai "revolusioner." "Apa yang tampak seperti tindakan yang sangat cepat menurut standar pemerintah sebenarnya lebih lambat dari yang saya harapkan, sejujurnya," ujarnya tentang proses perampingan tersebut.

Menlu AS ungkap jadwal rencana pembunuhan pemimpin Houthi lewat pesan teks

Terkait kebocoran tersebut, Komite Angkatan Bersenjata Senat AS pada 27 Maret meminta Departemen Pertahanan untuk menyelidikinya, setelah seorang jurnalis Atlantic ditambahkan ke grup obrolan pejabat AS di platform Signal mengenai rencana serangan terhadap pasukan Houthi di Yaman. Pada hari yang sama, hakim federal AS James Boasberg memutuskan bahwa instansi terkait harus menyimpan pesan di Signal dari 11 hingga 15 Maret.

Menurut The Hill , Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth dikritik oleh anggota parlemen Republik atas tanggung jawabnya dalam insiden tersebut. "Itu adalah serangan pertama di tahap awal pemerintahan. Jangan biarkan hal itu terjadi lagi," Senator Kevin Cramer, anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat, memperingatkan. Anggota Kongres Republik lainnya mengungkapkan bahwa Trump "tidak senang" tetapi sejauh ini masih mendukung Menteri Hegseth dan Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz, yang konon telah membentuk grup obrolan tersebut.

Dalam perkembangan lain, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan pada 27 Maret bahwa setidaknya 300 mahasiswa internasional telah dicabut visanya. Sebelumnya, Axios melaporkan bahwa pemerintah AS ingin universitas-universitas berhenti menerima mahasiswa internasional yang dianggap memiliki "sikap mendukung Hamas" di Jalur Gaza.

Sumber: https://thanhnien.vn/my-day-manh-tinh-gian-cang-thang-vu-lo-mat-chua-dut-185250328221511163.htm