AS telah mengambil sikap lebih tegas terhadap sanksi minyak Rusia. (Sumber: AP) |
“Itu adalah sesuatu yang harus kita patuhi selama bertahun-tahun mendatang,” tegas Bapak Pyatt.
Amerika Serikat memimpin upaya Kelompok Tujuh (G7) dan Uni Eropa (UE) untuk menjatuhkan sanksi dan embargo terhadap ekspor minyak mentah dan bahan bakar Rusia.
Batas harga minyak mentah Moskow sebesar $60 per barel berarti pengiriman minyak mentah Rusia ke negara ketiga dapat menggunakan layanan asuransi dan perbankan Barat jika minyak dijual pada atau di bawah batas harga $60 per barel.
Tindakan tersebut mulai berlaku pada akhir tahun 2022, ketika UE memberlakukan embargo terhadap impor minyak mentah Rusia.
Oktober lalu, Washington mengambil sikap lebih keras terhadap sanksi terhadap Moskow dan menjatuhkan sanksi kepada dua kapal karena melanggar batas harga.
Sebulan kemudian, AS menjatuhkan sanksi kepada tiga perusahaan pelayaran yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA) dan tiga kapal milik perusahaan-perusahaan tersebut karena mengangkut minyak Rusia dengan harga di atas batas atas.
Barat sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan sanksi terhadap negara-negara yang membantu Kremlin menghindari pembatasan harga minyak.
* Pada tanggal 4 Desember, Duta Besar Rusia untuk Jerman Sergei Nechayev mengumumkan bahwa bisnis lokal ingin memulihkan hubungan ekonomi dengan Moskow dan masyarakat ingin menormalisasi hubungan bilateral.
Dalam wawancara dengan Berliner Telegraph , Tn. Nechayev menekankan: “Kami siap untuk berdialog, kami tidak pernah meninggalkan kebijakan itu... Moskow melihat perlunya memulihkan hubungan ekonomi dengan komunitas bisnis Berlin, serta kebutuhan rakyat untuk normalisasi hubungan bilateral.”
Duta Besar Rusia mencatat bahwa negaranya “masih memiliki banyak teman di Jerman.”
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)