Setelah menerima bantuan benih jagung dari Pemerintah Pusat untuk daerah-daerah yang terdampak bencana alam pada tahun 2023, Komite Rakyat distrik Ham Thuan Nam mengalokasikan benih jagung untuk komune Ham Can dan My Thanh untuk produksi tanaman musim panas-gugur pada tahun 2024. Namun, karena dampak kekeringan, penanaman benih tidak memungkinkan, sementara masa berlaku benih jagung adalah hingga akhir Juni 2024, sehingga Komite Rakyat komune dan petani khawatir hal itu akan memengaruhi kualitas benih.
Sesuai rencana, Komite Rakyat Distrik Ham Thuan Nam telah mendistribusikan benih jagung dari sumber dukungan pusat kepada masyarakat di komune Ham Can dan My Thanh mulai pertengahan April hingga 5 Mei 2024 untuk produksi tanaman musim panas-gugur 2024. Jumlah total jagung yang didistribusikan ke kedua komune ini adalah 18.200 kg, varietas jagungnya adalah CP 111 (4.700 kg) dan CP333 (13.500 kg) tingkat F1 (Ham Can 15.400 kg dan My Thanh 2.800 kg). Para penerima manfaat ditinjau, dipilih oleh daerah dan bertanggung jawab atas daftar penerima manfaat di daerah mereka. Secara khusus, tingkat dukungan adalah area yang telah sepenuhnya hilang (tingkat kerusakan lebih dari 70%) didukung dengan maksimum 20 kg/ha. Area yang telah rusak dari 30-70%, tingkat dukungan maksimum adalah 10 kg/ha.
Menurut laporan tersebut, segera setelah menerima bantuan benih, Komite Rakyat Kelurahan My Thanh membagikan benih kepada warga. Komite Rakyat Kelurahan Ham Can saat ini sedang membagikan benih jagung kepada warga. Namun, pemerintah daerah di kedua kelurahan tersebut khawatir karena wilayah tersebut telah mengalami kekeringan berkepanjangan, sehingga lahan menjadi kering dan tidak dapat ditanami. Hingga Mei 2024, hujan telah turun di wilayah tersebut, tetapi kondisi penanaman belum mendukung. Setelah beberapa kali hujan, selama kurang lebih 10 hari, wilayah Kelurahan Ham Can dan My Thanh terus mengalami cuaca panas, sehingga warga khawatir karena tidak dapat menanam benih. Sementara itu, tanggal kedaluwarsa benih jagung yang tertera pada kemasan adalah 27 Juni 2024, sehingga pemerintah daerah dan warga khawatir hal tersebut akan memengaruhi kualitas perkecambahan benih setelah ditanam.
Terkait hal ini, Bapak Tran Van Lanh, Wakil Kepala Dinas Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Kabupaten Ham Thuan Nam, mengatakan bahwa setelah menerima bantuan benih, pihaknya langsung mendistribusikannya ke dua kecamatan. Namun, kekeringan yang melanda dua kecamatan, Ham Can dan My Thanh, sebelumnya berdampak pada waktu tanam jagung dan menimbulkan kekhawatiran mengenai masa simpan benih. Menurut Bapak Lanh, secara teknis, benih jagung yang diproduksi pada musim tanam musim panas-gugur dengan batas waktu panen di bulan Juni tidak memiliki masalah kualitas. Diketahui bahwa pada pagi hari tanggal 5 Juni, Komite Rakyat Kabupaten Ham Can terus mendistribusikan benih jagung bantuan kepada masyarakat agar dapat ditanam tepat waktu dan memastikan kemajuan.
Sebelumnya, sesuai rencana penerimaan dan penyaluran benih jagung untuk mendukung masyarakat Ham Can dan My Thanh yang terdampak bencana alam pada tahun 2023, Komite Rakyat Distrik Ham Thuan Nam meminta Dinas Pertanian dan Pembangunan Pedesaan distrik tersebut untuk berkoordinasi dengan Perusahaan Saham Gabungan Benih Ternak dan Tanaman Thua Thien Hue untuk menyerahkan benih kepada Komite Rakyat Distrik Ham Can dan My Thanh, dengan memastikan kualitas, kuantitas, dan varietasnya. Selain itu, memberikan informasi lengkap tentang benih seperti karakteristik benih, proses produksi, masa simpan, tanggal kedaluwarsa, tingkat perkecambahan, kemurnian benih, dan bertanggung jawab atas kualitas benih. Penerimaan dan penyaluran benih juga harus memastikan jumlah dan kualitas benih sesuai standar, kepada penerima, dan alamat yang tepat. Di sisi lain, melayani produksi dengan segera, memantau dan memeriksa secara ketat kualitas dan kuantitas benih yang diberikan, mengawetkan dan menggunakan benih yang diberikan sesuai peruntukannya, serta menghindari pemborosan. Komite Rakyat Komune Ham Can dan My Thanh wajib menerima, menyimpan, mendistribusikan, dan menggunakan benih jagung untuk tujuan dan sasaran yang tepat, sesuai dengan kebutuhan produksi pertanian setempat. Di sisi lain, mereka wajib memeriksa kualitas (tingkat perkecambahan), jumlah benih yang dipasok, menyimpan sampel benih, kemasan, dan label untuk diperiksa, serta melaporkan kepada pemasok benih jika terdapat masalah dengan tingkat perkecambahan.
K. HANG
Sumber
Komentar (0)