Perubahan suhu dan tekanan selama cuaca panas dapat menyebabkan tulang rawan di persendian lebih mudah aus, mengurangi cairan di sekitar persendian akibat dehidrasi, dan meningkatkan risiko kekakuan sendi.
Ibu Nguyen Thi Lua (78 tahun), yang tinggal di provinsi Vinh Phuc , didiagnosis menderita osteoartritis lutut tiga tahun lalu. Karena mengira itu hanya penyakit yang berkaitan dengan usia, ia menunda pengobatan. Baru-baru ini, dengan cuaca panas yang terik, Ibu Lua mengalami nyeri tajam di lututnya, dengan tanda-tanda pembengkakan yang memengaruhi mobilitasnya. Keluarganya melaporkan bahwa nyeri sendi yang dialaminya terjadi sepanjang tahun tetapi paling parah di musim dingin. Ini adalah pertama kalinya ia mengalami episode nyeri yang begitu sering di musim panas, sehingga menyulitkannya untuk berjalan dan mengurangi nafsu makannya.
Menurut Dr. Le Dinh Khoa, Kepala Departemen Rekonstruksi Sendi di Rumah Sakit Umum Tam Anh di Kota Ho Chi Minh, cuaca panas meningkatkan risiko banyak penyakit, termasuk yang berkaitan dengan persendian. Pinggul, lutut, dan siku semuanya mengandung cairan sinovial, zat seperti gel. Cairan sinovial melumasi dan menjaga agar persendian bergerak dengan lancar. Ketika suhu dan kelembapan berubah, kekentalan cairan sinovial meningkat, mengisi sendi dan mudah menyebabkan peradangan. Gejala pertama peradangan akibat cuaca adalah kekakuan sendi dan kesulitan bergerak. Kondisi ini lebih sering menyerang orang dewasa yang lebih tua.
Saat cuaca panas, tubuh kehilangan air melalui keringat. Hal ini dapat mengurangi cairan di sekitar persendian dan menyebabkan rasa sakit. Selain itu, cuaca panas membuat orang enggan keluar rumah, sehingga mengurangi aktivitas fisik, dan persendian yang kurang aktif lebih rentan terhadap kekakuan dan nyeri.
Penderita osteoartritis sangat terpengaruh oleh cuaca panas. Perubahan tekanan udara meningkatkan kemungkinan erosi tulang rawan pada persendian, dan saraf sensorik pada persendian terus bereaksi, memperparah rasa sakit.
Orang lanjut usia lebih rentan mengalami nyeri sendi saat cuaca berubah. Foto: Freepik
Menurut Dr. Khoa, pasien dengan rheumatoid arthritis sering mengalami peningkatan kekambuhan di musim dingin. Namun, penyakit ini juga secara signifikan memengaruhi pasien di musim panas. Menggunakan pendingin ruangan sepanjang malam dan kemudian keluar rumah menyebabkan perubahan suhu yang tiba-tiba. Perubahan mendadak ini memicu peradangan, menyebabkan nyeri sendi.
"Minum bir untuk menghilangkan dahaga di musim panas adalah kegiatan yang populer bagi banyak orang. Ini juga merupakan alasan utama mengapa persendian lebih terpengaruh. Alkohol dan bir mengandung banyak kalori dan gula tambahan, yang meningkatkan peradangan dalam tubuh, menyebabkan gejala seperti nyeri, kelelahan, dan kekakuan sendi," kata Dr. Khoa.
Dr. Khoa juga mencatat bahwa tulang membutuhkan suplementasi nutrisi harian agar berfungsi dengan baik. Jika cuaca terlalu panas, pasien, terutama lansia, mungkin lebih pilih-pilih dalam hal makanan daripada biasanya. Makan terlalu sedikit atau tidak mengonsumsi nutrisi yang cukup menyebabkan kekurangan nutrisi penting untuk kesehatan tulang. Ini juga merupakan penyebab langsung penyakit tulang dan sendi seperti osteoartritis dan osteoporosis.
Untuk membantu persendian terasa lebih nyaman di musim panas, Dr. Khoa menyarankan orang-orang untuk menyesuaikan beberapa aktivitas gaya hidup, termasuk:
Minumlah banyak air : Air dan minuman olahraga membantu menjaga cairan di persendian, sehingga memungkinkan persendian berfungsi lebih lancar.
Pakaian : Kenakan pakaian longgar yang terbuat dari serat alami agar persendian Anda dapat bergerak bebas dan nyaman.
Bersantailah di udara sejuk : Tetaplah di dalam ruangan, atur AC ke pengaturan dingin, dan hindari perbedaan suhu yang besar dibandingkan dengan suhu di luar.
Olahraga : Lakukan gerakan secara teratur untuk merilekskan persendian Anda. Prioritaskan olahraga ringan seperti berjalan kaki, berenang, dan bersepeda. Ingatlah untuk tetap terhidrasi selama berolahraga.
Anh Chi
Tautan sumber






Komentar (0)