Pada tanggal 1 Juni, pemimpin Partai Pembaruan Türkiye Özturk Yilmaz memberikan komentar tentang hubungan Ankara dengan AS dan Rusia setelah Recep Tayyip Erdogan terpilih kembali sebagai Presiden negara Eurasia ini.
Tuan Erdogan memenangkan putaran kedua pemilihan presiden Turki pada tanggal 28 Mei. |
Mengenai hubungan dengan Rusia, Tn. Yilmaz mengatakan bahwa Ankara dan Moskow akan mempertahankan hubungan strategis di masa mendatang dan memiliki kemampuan untuk bekerja sama dalam proyek-proyek baru.
"Keyakinan pribadi saya adalah kita membutuhkan Rusia dan Rusia membutuhkan Turki. Kita adalah mitra strategis di banyak bidang, terlepas dari apa pun yang terjadi dalam urusan dalam negeri. Kedua negara saling membutuhkan. Kita harus bekerja sama," ujar pemimpin Partai Reformasi tersebut.
Menurut politisi oposisi, akan ada proyek-proyek bersama baru "yang menguntungkan kita. Kebaikan bersama mengharuskan kita bekerja sama, untuk menciptakan area investasi baru".
Pada tanggal 28 Mei, Dewan Pemilihan Umum Tertinggi Turki menyatakan bahwa Erdogan menang melawan lawannya Kemal Kilicdaroglu pada putaran kedua pemilihan presiden, dengan perolehan 52,14% suara.
Setelah hasil pemilu diumumkan, Tn. Putin mengucapkan selamat kepada Tn. Erdogan atas terpilihnya kembali, dan mengatakan bahwa kemenangan pemimpin tersebut merupakan "bukti nyata dukungan rakyat Turki terhadap upayanya untuk memperkuat kedaulatan nasional dan menjalankan kebijakan luar negeri yang independen".
Sementara itu, terkait hubungan dengan AS , Bapak Yilmaz mengatakan bahwa Bapak Erdogan adalah "politisi yang pragmatis". Ia mengatakan bahwa Presiden yang baru terpilih kembali kemungkinan besar tidak akan menerapkan kebijakan yang lebih keras setelah pemilu baru-baru ini.
"Kita telah melihat bahwa sebelum pemilu, Erdogan sangat berani dan tajam, dan setelah pemilu, ia menerapkan kebijakan yang lunak dan netral. Sekarang ia akan melakukan hal yang sama," kata Bapak Yilmaz.
Politisi ini percaya bahwa Washington sendiri saat ini sedang sibuk dengan masalah internal sehingga sulit untuk campur tangan dalam situasi di Türkiye.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)