Sanksi baru terhadap Rusia dapat mencakup pembatasan ekspor mesin las, bahan kimia, dan teknologi yang digunakan untuk keperluan militer. (Sumber: Shutterstock) |
Namun, badan tersebut juga menekankan bahwa tindakan tersebut sebenarnya menimbulkan lebih banyak masalah.
Oleh karena itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan: "Kami telah belajar untuk mengatasinya," mengacu pada sanksi Barat.
Kremlin membuat komentar di atas setelah AS pada tanggal 2 November mengumumkan paket sanksi baru, yang menargetkan Arctic LNG 2 dan banyak individu serta entitas lainnya dalam konteks konflik di Ukraina yang tidak ada jalan keluarnya.
Sebelumnya, pada tanggal 31 Oktober, Bloomberg melaporkan bahwa Uni Eropa (UE) sedang merundingkan putaran sanksi baru yang akan mempengaruhi sekitar 5 miliar Euro (5,3 miliar USD) dalam perdagangan dengan Rusia.
Paket sanksi Rusia ke-12 blok tersebut dilaporkan akan memperketat pembatasan pada sumber pendapatan dan industri Moskow.
Tindakan baru dapat mencakup pembatasan ekspor mesin las, bahan kimia, dan teknologi yang digunakan untuk keperluan militer.
Uni Eropa juga dikatakan sedang mempertimbangkan larangan lisensi perangkat lunak dan pembatasan impor pada sejumlah kecil logam tempa dan produk aluminium, serta berbagai barang konstruksi, barang terkait transportasi, dan berlian.
Sumber mengatakan pembatasan impor-ekspor baru yang diusulkan terhadap Moskow akan bernilai sekitar €2,5 miliar masing-masing.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)