
Industri penerbangan global diperkirakan akan mencetak rekor keuntungan pada tahun 2026
Yang perlu diperhatikan, ramalan optimis ini muncul meskipun ada masalah rantai pasokan yang menghambat pengiriman pesawat terbang, serta menunda penyebaran pesawat yang lebih hemat bahan bakar.
Direktur Jenderal IATA, Willie Walsh, mengatakan maskapai penerbangan telah mampu merespons guncangan dan pulih di segmen bisnis yang memberikan profitabilitas stabil. Walsh menambahkan bahwa sedikit penurunan harga bahan bakar jet dapat membantu meringankan beban keuangan. Namun, biaya hukum, terutama di Eropa, serta ketidakpastian terkait konflik global dan insiden keamanan penerbangan, menghambat potensi profitabilitas lebih lanjut dalam industri ini.
Laporan itu juga menunjuk pada titik terang tertentu di Eropa, di mana kawasan tersebut menyalip AS dan menjadi tempat dengan laba bersih tertinggi per penumpang.
Perkiraan IATA ini muncul hanya beberapa hari setelah Airbus memangkas target pengirimannya untuk tahun 2025, dengan alasan masalah kualitas pada beberapa panel badan pesawat A320-nya. Langkah ini diambil hanya beberapa hari setelah Airbus harus mengatasi masalah perangkat lunak pada 6.000 unit A320.
Bapak Walsh mengatakan industri penerbangan sedang mengalami pergeseran, dengan kinerja Boeing yang diakui telah meningkat secara signifikan sementara kepercayaan terhadap Airbus menurun. Ia menyatakan frustrasi karena hal ini akan mengakibatkan pengiriman pesawat baru yang lebih sedikit dari yang diharapkan.
Baik Airbus maupun Boeing menghadapi penundaan pengiriman ke pelanggan dalam beberapa tahun terakhir, karena maskapai penerbangan mengatakan mereka tidak dapat memangkas biaya bahan bakar tanpa pesawat baru yang lebih hemat bahan bakar.
Sumber: https://vtv.vn/nganh-hang-khong-toan-cau-du-kien-dat-loi-nhuan-ky-luc-vao-nam-2026-100251209213032858.htm










Komentar (0)