Dari sisa adonan hingga kecintaan mendalam terhadap profesi ini
Kesempatan apa yang membawa Dang Van Hau membuat to he? Pertanyaan itu membangkitkan kenangan masa kecil yang manis dalam dirinya. Ia mengatakan bahwa sejak tahun 2000, ia resmi terikat dengan profesi tradisional Desa Xuan La, di mana dulu seluruh desa hidup dengan membuat to he. "Ketika saya masih kecil, seperti banyak anak lainnya, saya sering mengumpulkan sisa adonan dari kakek dan ayah saya untuk membuat karakter favorit saya," kenangnya sambil tersenyum.
Kecintaannya pada dunia dijiwai oleh tradisi keluarga. Foto: NVCC |
Di keluarganya, mulai dari kakek dari pihak ibu, kakek dari pihak ayah, hingga ayahnya, semua orang berdedikasi membuat figurin dari adonan. Orang yang paling memengaruhi gaya berkreasinya dalam membuat figurin adalah kakek dari pihak ibu. Lambat laun, kecintaan pada bola-bola adonan warna-warni dan kemampuan untuk mengubahnya menjadi berbagai bentuk merasuk ke dalam hati Hau muda tanpa disadarinya.
Tak hanya berhenti pada pewarisan, perajin muda ini selalu proaktif dalam meneliti dan belajar, terutama dari para peneliti budaya, untuk memahami lebih dalam tentang identitas budaya rakyat, tentang nilai-nilai tradisional yang tersembunyi dalam setiap jenis adonan. "Melalui diskusi dengan para ahli, saya lebih memahami ruang budaya, tentang semangat seni rakyat, yang membantu produk saya menjadi lebih standar dan bermakna," ujarnya.
Seniman muda selalu berusaha menciptakan ras yang paling indah. Foto: NVCC |
Upaya untuk “memberikan pakaian baru” kepada tradisi
Menghadapi perkembangan mainan berteknologi tinggi dari tahun 2008-2010, pengrajin Dang Van Hau dan rekan-rekannya terus berupaya mempertahankan vitalitasnya. Ia percaya bahwa ia memiliki nilai tradisional yang unik yang tidak dapat disamakan dengan bentuk hiburan lainnya. Selain melestarikan produk tradisional, ia juga aktif mengembangkan desain baru yang sesuai dengan selera pelanggan dari segala usia.
Patung-patung tanah liatnya penuh dengan kreativitas dan tampak hidup. |
Biasanya, pada tahun 2018-2019, ia berkolaborasi dengan ilustrator Cam Anh untuk menciptakan satu set figurin Festival Pertengahan Musim Gugur bergaya chibi modern yang dekat dengan anak muda. Ia juga berkolaborasi dengan banyak desainer untuk menciptakan figurin yang tradisional sekaligus dapat menjadi suvenir unik bagi wisatawan.
Dia sedang meneliti dan memproduksi satu set patung alfabet dan hewan. |
"Kami selalu mendorong siswa untuk mengikuti tren baru, tetapi tetap mempertahankan semangat tradisional," ujar Bapak Hau. Beliau juga memperkenalkan ide-ide kreatif seperti mainan edukatif , yang dipadukan dengan pembelajaran bahasa Inggris melalui gambar binatang, menciptakan metode pembelajaran yang menarik sekaligus efektif.
Kekhawatiran dan aspirasi untuk mewariskan tongkat estafet kepada generasi berikutnya
Saat ini, Pak Hau dengan antusias melatih 5 siswa resmi. Beliau juga secara rutin membuka kelas kejuruan ekstrakurikuler bagi para siswa, menciptakan kondisi bagi mereka untuk berkenalan dengan adonan, membentuk bentuk-bentuk paling sederhana, dan mendapatkan pengalaman menarik dengan kerajinan tradisional. Dang Thai Son (lahir tahun 2007), seorang siswa yang telah bersamanya selama lebih dari 3 tahun, berbagi: "Yang membuat saya datang ke sini untuk belajar dari Pak Hau adalah karena keluarga saya dulu menekuni kerajinan tradisional ini, jadi saya juga ingin mengikuti jejak leluhur saya dan berkontribusi pada pengembangan desa kerajinan ini."
Dang Thai Son adalah seorang siswa yang telah belajar dengan Tuan Hau selama 3 tahun. |
"Di desa kerajinan, persaingannya sangat ketat dengan bengkel garmen dan mekanik karena pekerjaan tersebut dipelajari lebih cepat daripada membuat patung. Mempelajari patung membutuhkan waktu dan bakat, jadi mendukung siswa selama masa magang mereka sangatlah penting," ungkap Hau. Meskipun tidak ada tunjangan gaji untuk siswa, ia tetap berusaha menyemangati mereka dengan memberikan sedikit uang untuk produk yang mereka buat selama masa studi, sebagai cara untuk membangkitkan semangat mereka.
Pengrajin Dang Van Hau selalu menciptakan kondisi bagi kaum muda untuk merasakan pengalaman membuat kerajinan tradisional. Foto: NVCC |
Ia selalu mendorong murid-muridnya untuk berani mendekati tren baru, menghadirkan sentuhan kontemporer pada patung-patung adonan tradisional. Dengan kelas-kelas yang ada, ia selalu berusaha untuk tidak hanya menyampaikan keterampilan tetapi juga nilai-nilai budaya yang mendalam dari profesi tersebut. Ia juga bangga bahwa banyak muridnya, setelah menguasai profesi ini, telah aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial, membawa patung-patung untuk diberikan kepada anak-anak di rumah sakit pada hari libur seperti Tet dan Festival Pertengahan Musim Gugur, menyebarkan kegembiraan membuat patung-patung kepada masyarakat.
Perjalanannya menjadi bukti nyata hasrat dan kecintaannya yang membara terhadap profesi ini. Foto: NVCC |
Pengrajin Dang Van Hau senantiasa mendorong anak-anak Desa Xuan La untuk mempelajari kerajinan tradisional, menganggapnya sebagai dukungan spiritual yang kuat yang dapat mereka peroleh kembali kapan saja.
Dengan dedikasi lebih dari 20 tahun pada seni membuat cendera mata, pengrajin Dang Van Hau tak hanya pelestari budaya tradisional yang indah, tetapi juga sosok yang menginspirasi dan menumbuhkan kecintaan terhadap cendera mata pada generasi muda. Perjalanannya menjadi bukti nyata hasrat, tanggung jawab, dan aspirasinya untuk terus membawa "santap rohani" bangsa yang berharga dan abadi.
Komentar (0)