Penyebab umum nyeri sendi seringkali disebabkan oleh trauma, osteoartritis, atau artritis reumatoid. Terkadang, stres psikologis, kecemasan, atau depresi juga memicu peradangan dalam tubuh dan menyebabkan nyeri sendi, menurut situs web kesehatan Medical News Today (UK).
Orang yang menderita nyeri sendi sebaiknya membatasi makanan yang mengandung protein kasein tinggi seperti susu, mentega atau keju karena dapat memperparah nyeri.
Nyeri sendi sementara dapat diobati secara efektif dengan gel topikal atau obat antiinflamasi. Namun, pola makan juga berperan penting dalam mengendalikan nyeri, terutama bagi mereka yang mengalami nyeri sendi kronis.
Para ahli menyarankan penderita artritis untuk mengonsumsi makanan sehat seperti ikan berlemak, alpukat, dan teh hijau. Makanan-makanan ini kaya akan antioksidan dan asam lemak omega-3, yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan.
Sementara itu, pasien perlu membatasi makanan tertentu yang dapat memicu peradangan dalam tubuh, seperti susu dan produk olahan susu. Susu mengandung lemak jenuh dan protein kasein, yang dapat memperparah nyeri sendi.
Lemak jenuh dalam beberapa produk susu murni, keju, dan mentega mengandung senyawa inflamasi yang disebut produk akhir glikasi lanjut (AGE). Meskipun tubuh membutuhkan beberapa AGE, terlalu banyak dapat merusak sel dan jaringan, menyebabkan infeksi, dan memperparah nyeri sendi.
Para ahli menyarankan penderita artritis untuk mengonsumsi makanan sehat seperti ikan berlemak, alpukat, dan minum teh hijau. Yang ditampilkan adalah salmon.
Protein kasein dalam susu terkenal akan efek pembentukan ototnya yang efektif bagi para pengunjung pusat kebugaran. Namun, penderita nyeri sendi sebaiknya membatasi penggunaan kasein karena pada beberapa orang yang sensitif, protein ini dapat memperparah nyeri sendi.
Selain protein kasein dan lemak jenuh, pasien juga harus membatasi asupan makanan olahan dan makanan tinggi gula dan pati putih. Semua ini merupakan agen inflamasi yang dapat memicu peradangan dan memperparah nyeri sendi, terutama bagi penderita artritis.
Beberapa bukti penelitian menunjukkan bahwa penderita artritis reumatoid jangka panjang merasa lebih baik ketika mereka membatasi asupan daging berlemak, produk susu, serta makanan tinggi gluten dan laktosa. Rasa sakit akan berkurang jika mereka rutin mengonsumsi makanan tinggi asam lemak omega-3 seperti salmon, tuna, makerel, atau mengonsumsi suplemen minyak ikan, menurut Medical News Today.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)