Mie cup dipamerkan di Museum Mi Cup di Ikeda, Osaka (Foto: Guardian).
Pada tahun 2022, konsumen di lebih dari 50 negara dan wilayah mengonsumsi rekor 121,2 miliar porsi mi instan, menurut Asosiasi Mi Instan Dunia yang berbasis di Osaka, Jepang.
Beberapa negara dan wilayah dengan tradisi mengonsumsi mi instan masih menempati posisi tinggi dalam peringkat konsumsi seperti biasa, dipimpin oleh Tiongkok, Hong Kong, dan Indonesia. Vietnam dan Jepang berada di peringkat keempat dan kelima.
India menempati posisi ketiga, sebuah tanda bahwa mi instan menjadi semakin populer di negara-negara dan wilayah yang sebelumnya dianggap memiliki sedikit tradisi mengonsumsi makanan ini.
Permintaan mi instan di Meksiko melonjak 17,2% pada tahun 2021, ketika banyak orang beralih ke mi instan selama pembatasan perjalanan akibat Covid-19. Namun pada tahun 2022, angkanya masih meningkat sebesar 11%.
Selain mi instan, masyarakat Amerika juga mulai beralih ke mi instan. Menurut Guardian , ini merupakan cara bagi rumah tangga untuk meringankan beban keuangan akibat krisis biaya hidup.
Nikkei mengutip Nissin Foods yang mengatakan bahwa "konsumen kelas menengah yang sebelumnya tidak mengonsumsi mi instan kini mulai mengonsumsinya dalam kehidupan sehari-hari."
Baru-baru ini, Nissin dan pesaingnya Toyo Suisan mengumumkan bahwa mereka akan membangun fasilitas produksi baru di AS dan Meksiko mulai sekarang hingga tahun 2025 untuk memenuhi permintaan yang melonjak.
"Jumlah konsumen yang rutin mengonsumsi mi instan semakin meningkat, dan kami akan menambah variasi rasa," kata Toyo Suisan dalam sebuah pernyataan kepada Nikkei .
"Nissin Foods telah mencatat pertumbuhan penjualan yang stabil dari tahun ke tahun, terutama selama lima tahun terakhir, berkat permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap produk kami," ujar Michael Price, presiden Nissin Foods America.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)