Konsumen AS "menekan" pengeluaran untuk pertama kalinya dalam 2 tahun

Belanja konsumen AS turun untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun pada bulan Januari, sementara defisit perdagangan barang mencapai rekor tertinggi.

Belanja konsumen AS turun

Belanja konsumen AS turun untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun pada bulan Januari, sementara defisit perdagangan barang mencapai rekor tertinggi, yang menunjukkan ekonomi dapat tumbuh lemah atau bahkan berkontraksi pada kuartal ini.

Data dari Departemen Perdagangan pada tanggal 28 Februari juga menunjukkan inflasi tahunan sedikit menurun bulan lalu, tetapi harga tetap dalam tren stabil, dengan kenaikan bulanan yang solid.

Ekspektasi inflasi konsumen meningkat tajam pada bulan Februari. Bank Sentral Federal Atlanta merevisi turun proyeksi pertumbuhan PDB kuartal pertama, menunjukkan bahwa ekonomi dapat menyusut pada tingkat tahunan sebesar 1,5%, alih-alih pertumbuhan 2,3% seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Pengeluaran untuk barang turun 1,2%, dengan mobil, barang rekreasi, perabot rumah tangga, pakaian dan alas kaki, serta makanan dan minuman mengalami penurunan terbesar. Foto ilustrasi

Pasar keuangan sekarang memperkirakan Federal Reserve akan memangkas suku bunga lagi pada bulan Juni setelah berhenti pada bulan Januari untuk memberi waktu bagi Federal Reserve menilai dampak ekonomi dari kebijakannya saat ini.

" Kombinasi inflasi yang stabil dan kekhawatiran tentang pertumbuhan akan menciptakan dilema bagi kebijakan moneter Federal Reserve," kata Olu Sonola, kepala penelitian ekonomi AS di lembaga pemeringkat kredit Fitch Ratings .

Belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS, turun 0,2% pada bulan Januari, menurut Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan. Ini merupakan penurunan pertama sejak Maret 2023 dan penurunan terbesar dalam hampir empat tahun. Penurunan ini terjadi setelah data Desember 2024 direvisi naik menjadi 0,8%, alih-alih kenaikan 0,7% seperti yang dilaporkan sebelumnya.

Para ekonom memperkirakan belanja konsumen akan naik 0,1%. Suhu yang luar biasa dingin dan badai salju yang menyelimuti sebagian besar negara kemungkinan telah menekan belanja, ditambah lagi dengan kebakaran hutan yang melanda sebagian Los Angeles.

Pengeluaran untuk barang turun 1,2 persen, dengan mobil, barang rekreasi, perabot rumah tangga, pakaian dan alas kaki, serta makanan dan minuman mengalami penurunan terbesar. Sementara itu, pengeluaran untuk jasa naik 0,3 persen, didorong oleh pengeluaran untuk perumahan, utilitas, jasa makanan, dan akomodasi. Peningkatan ini sebagian diimbangi oleh penurunan pengeluaran nirlaba, yang oleh para ekonom dikaitkan dengan pemangkasan anggaran yang signifikan di Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

Badan tersebut telah menjadi korban terbesar dari kampanye yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) milik miliarder teknologi Elon Musk, sebuah organisasi yang dibuat di bawah Presiden AS Donald Trump dengan tujuan memangkas pengeluaran dan mengecilkan ukuran pemerintah federal.

“Meskipun disebut Badan Pembangunan Internasional, USAID menghabiskan banyak uang untuk operasi domestik,” kata Chris Low, kepala ekonom di firma riset dan konsultasi jasa keuangan FHN Financial.

Setelah disesuaikan dengan inflasi, belanja konsumen AS turun 0,5% di awal tahun, penurunan terbesar sejak Februari 2021, membalikkan kenaikan 0,5% di bulan Desember. Penurunan tajam dalam belanja riil ini menyusul penurunan pembangunan rumah bulan lalu.

Laporan terpisah dari Biro Sensus Departemen Perdagangan AS menunjukkan defisit perdagangan barang melonjak 25,6 persen menjadi $153,3 miliar bulan lalu, level tertinggi yang pernah ada, karena impor melonjak 11,9 persen.

Perekonomian tumbuh pada tingkat 2,3% pada kuartal keempat tahun lalu, sebagian besar didorong oleh belanja konsumen.

Namun, pengeluaran didukung oleh pasar tenaga kerja yang kuat, yang membantu menjaga pendapatan rumah tangga tetap tinggi. Pendapatan pribadi naik 0,9 persen, sebagian besar disebabkan oleh penyesuaian biaya hidup bagi penerima Jaminan Sosial. Upah juga naik 0,4 persen.

Karena pendapatan meningkat lebih cepat daripada pengeluaran, tingkat tabungan naik ke level tertinggi tujuh bulan sebesar 4,6%, naik dari 3,5% pada bulan Desember 2024.

Saham-saham di Wall Street beragam. Dolar stabil terhadap sekeranjang mata uang. Imbal hasil obligasi pemerintah AS turun.

Inflasi beragam

Data inflasi beragam. Indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 0,3% pada Januari, menyamai kenaikan pada Desember 2024 dan sejalan dengan proyeksi para ekonom.

Harga barang naik 0,5%, terutama didorong oleh kenaikan harga mobil dan bensin. Harga jasa naik 0,2%, dengan kenaikan tajam biaya layanan rekreasi yang sebagian mengimbangi penurunan biaya perawatan kesehatan.

Dalam 12 bulan hingga Januari 2025, indeks PCE naik 2,5%, turun sedikit dari kenaikan 2,6% pada bulan Desember.

Jika komponen volatil seperti makanan dan energi tidak diperhitungkan, indeks PCE inti naik 0,3% bulan lalu, setelah naik 0,2% pada bulan Desember. Selama 12 bulan hingga Januari, inflasi inti naik 2,6%, turun dari kenaikan 2,9% pada bulan Desember.

Federal Reserve (Fed) memantau indeks PCE untuk membantu mencapai target inflasi 2%. Bank sentral AS menghentikan sementara pemangkasan suku bunga pada bulan Januari, mempertahankan suku bunga acuannya di level 4,25%-4,50%, setelah memangkasnya sebesar 100 basis poin sejak September, ketika bank sentral memulai siklus pelonggaran kebijakannya.

Belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS, turun 0,2% pada bulan Januari, menurut Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan AS. Ini merupakan penurunan pertama sejak Maret 2023 dan penurunan terbesar dalam hampir empat tahun. Penurunan ini terjadi setelah data Desember 2024 direvisi naik menjadi 0,8%, alih-alih kenaikan 0,7% seperti yang dilaporkan sebelumnya.

Sumber: https://congthuong.vn/nguoi-tieu-dung-my-that-chi-tieu-lan-dau-sau-2-nam-376322.html