Mulai 1 Juli, pengunjung Gunung Fuji harus membayar untuk mendaki gunung guna melindungi situs tersebut dari kepadatan pengunjung.
Gunung Fuji sedang mengalami lonjakan pariwisata, disertai dengan kekhawatiran tentang banyaknya sampah yang ditinggalkan pengunjung dan keselamatan para pendaki.
Untuk mengurangi sampah dan melindungi lingkungan, pemerintah Jepang telah memutuskan untuk mengenakan biaya dan membatasi jumlah pendaki di sepanjang jalur Yoshida – jalur pendakian paling populer menuju Gunung Fuji karena mudah diakses dari Tokyo dan memiliki banyak tempat untuk menyediakan makanan dan tempat istirahat bagi pengunjung. Peraturan baru ini mulai berlaku pada tanggal 1 Juli.
Gunung Fuji, Jepang. Foto: Adobe Stock
Pemerintah Prefektur Yamanashi, yang mengawasi kegiatan pendakian di gunung tersebut, mengatakan akan membatasi jumlah pendaki maksimal 4.000 orang per hari. Pendaki juga dilarang mendaki antara pukul 16.00 hingga 02.00 karena alasan keselamatan.
Pada tahun 2023, lebih dari 221.000 orang mendaki Gunung Fuji. Lebih dari 50% memilih jalur Yoshida. Lonjakan pengunjung ini menyebabkan penumpukan sampah yang sangat besar di jalur tersebut, serta kemacetan, yang mengakibatkan kecelakaan dan cedera bagi para pendaki.
Para pejabat Jepang belum mengungkapkan biaya spesifiknya, tetapi akan segera mengumumkannya dan berencana memasang gerbang di pintu masuk jalur Yoshida untuk memungut biaya tersebut. Uang yang terkumpul akan digunakan untuk membangun tempat berlindung di sepanjang jalur jika terjadi letusan gunung berapi dan untuk mendukung para pendaki dengan tempat beristirahat.
Sejak tahun 2014, siapa pun yang mendaki Gunung Fuji melalui jalur mana pun, bukan hanya Yoshida, didorong untuk membayar secara sukarela sebesar 1.000 yen (sekitar 166.000 VND) untuk membantu melestarikan destinasi yang diakui UNESCO ini.
Gunung Fuji, dengan ketinggian lebih dari 3.700 meter, adalah gunung tertinggi di negara ini, menurut Japan Travel. Gunung ini merupakan salah satu destinasi paling terkenal dan sakral, yang dihormati oleh masyarakat Jepang. Saat ini, gunung dan daerah sekitarnya adalah tujuan wisata populer untuk menikmati pemandangan, mendaki, berkemah, dan bersantai.
(Oleh Anh Minh , menurut Euro News )
Tautan sumber






Komentar (0)