So Minh Linh (siswa kelas 8B) bercerita: "Sejak pertama kali masuk sekolah, guru saya sudah mengajari saya cara bermain gong. Setelah 2 tahun, saya tidak hanya bisa memainkan gong di festival lokal, tetapi juga menggunakan alat musik ini untuk memainkan musik modern. Mengikuti les musik lokal selalu membuat kami bersemangat dan bahagia."
Siswa berlatih memainkan gong
DUC HUY
Ba Thanh Quang (siswa kelas 8B) berkata: "Dulu, ketika saya melihat para tetua desa dan orang-orang tua bermain gong, saya sangat penasaran dan kagum. Ketika saya di sekolah, saya diajari oleh guru, dan para tetua desa datang langsung membimbing dan mengajari saya cara bermain gong. Saya sangat bangga dan terharu. Sekarang saya bisa dengan percaya diri bergabung dengan tim gong bersama orang-orang dewasa di desa."
Menurut Bapak Nguyen Huu Thien, yang secara langsung membimbing dan mengajar musik lokal di Sekolah Asrama Distrik Son Hoa untuk Etnis Minoritas, setelah bertahun-tahun berlatih, sebagian besar siswa laki-laki dari kelas 7 hingga 9 dapat memainkan gong dengan percaya diri dan terampil, serta dapat berpartisipasi dalam festival komunitas. Selain gong ritual tradisional, sekolah berharap para siswa dapat menerapkan melodi Barat untuk menjadikan gong sebagai alat musik yang lebih populer, yang dapat digunakan untuk musik modern sekaligus memperkaya kehidupan spiritual siswa etnis minoritas. Dalam jangka panjang, sekolah akan terus memobilisasi sumber daya sosial untuk berinvestasi dan menyempurnakan seperangkat alat musik tradisional ini guna mengajarkan budaya kepada siswa secara lebih komprehensif dan efektif.
Source: https://thanhnien.vn/nhung-tiet-hoc-thu-vi-bieu-dien-nhac-hien-dai-bang-cong-chieng-185231103001741366.htm
Komentar (0)