Penduduk ibu kota Ukraina, Kiev, mendengar ledakan pada dini hari tanggal 30 Oktober, sementara pejabat daerah melaporkan kebakaran yang dipicu oleh serangan kendaraan udara tak berawak (UAV).
| Ukraina menginginkan rudal Tomahawk AS untuk 'rencana kemenangan'. (Sumber: Military Aero Space) |
Wali Kota Kiev Vitali Klitschko mengatakan di Telegram bahwa layanan darurat "telah dikirim ke tempat kejadian".
Saksi mata mendengar serangkaian ledakan di area tempat unit pertahanan udara tampak beroperasi, kantor berita Reuters melaporkan.
Sebelumnya, pada tanggal 29 Oktober, Parlemen Ukraina memberikan suara untuk memperpanjang keadaan perang dan perintah mobilisasi selama 90 hari lagi, hingga 7 Februari 2025.
Ukraina menetapkan status perang dan mobilisasi militer nasional pada 24 Februari 2022, ketika Rusia melancarkan operasi militer khusus di negara Eropa Timur tersebut. Sejak itu, parlemen negara tersebut telah memperpanjang status perang sebanyak 12 kali. Mobilisasi umum saat ini berlaku hingga 9 November.
Karena situasi di atas, Ukraina belum menyelenggarakan pemilihan umum, meskipun masa jabatan Presiden petahana Volodymyr Zelensky berakhir pada tanggal 31 Mei tahun ini.
Dalam perkembangan terkait lainnya, pada hari yang sama, The New York Times melaporkan bahwa dalam bagian rahasia "Rencana Kemenangan" untuk memperkuat pertahanan Ukraina, Presiden Zelensky meminta AS untuk menyediakan rudal jelajah Tomahawk dengan jangkauan hingga 2.400 km.
Senjata-senjata ini dilaporkan akan menjadi bagian penting dari apa yang disebut “paket pencegahan non-nuklir” yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Kiev di tengah konflik yang sedang berlangsung.
Permintaan Zelensky ini mendapat reaksi beragam di Washington, dengan seorang pejabat senior AS menyebut permintaan tersebut “sama sekali tidak mungkin”.
Menurut pejabat ini, mentransfer senjata jarak jauh yang kuat tersebut ke negara yang sedang berkonflik dapat memperburuk situasi internasional dan menciptakan risiko serius dalam hubungan antara AS dan kekuatan lain di dunia .
Sementara itu, para ahli mengatakan bahwa meskipun AS mendukung Ukraina, penyediaan rudal Tomahawk tidak mungkin dilakukan karena kekuatan destruktif dan sifat strategisnya, yang membuat transfer tersebut menjadi isu yang sangat sensitif bagi para pemimpin di Washington.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/tinh-hinh-ukraine-no-rung-chuyen-thu-do-quoc-hoi-gia-han-tinh-trang-thiet-quan-luat-lo-thu-vu-khi-bi-mat-kiev-muon-co-de-thang-291881.html






Komentar (0)