Pada tanggal 29 Maret, pemimpin Departemen Pendidikan dan Pelatihan provinsi Kon Tum mengonfirmasi adanya insiden di mana seorang siswi dipaksa berlutut dan ditampar wajahnya oleh teman sekelasnya, seperti yang ditunjukkan dalam video yang diunggah di Facebook.
Video berdurasi lebih dari satu menit ini memperlihatkan seorang siswi dipaksa berlutut oleh siswi lain, yang berulang kali menjambak rambutnya dan menampar wajahnya. Korban dipukuli hingga jatuh, tetapi tidak dilepaskan.
Kejadian itu disaksikan oleh banyak siswa lainnya tetapi tidak ada seorang pun yang campur tangan.
Siswi tersebut berlutut dan ditampar berulang kali di wajahnya. (Foto dipotong dari klip)
Berdasarkan verifikasi awal, siswi yang dipukuli adalah MT, siswa kelas 10 Pusat Pendidikan Berkelanjutan Distrik Dak Glei. Peristiwa tersebut terjadi di asrama pusat tersebut.
Seorang perwakilan dari Pusat Pendidikan Berkelanjutan Distrik Dak Glei mengatakan bahwa pada Rabu malam (27 Maret), sekelompok siswi dari sekolah lain masuk ke asrama sekolah untuk berbicara dengan siswi T. Setelah itu, siswi T. diserang oleh kelompok teman-temannya ini.
Setelah kejadian tersebut, teman-teman sekelasnya di asrama tidak melaporkannya ke pihak sekolah. Baru pada tanggal 28 Maret, keluarga T. pergi ke pihak sekolah untuk melaporkan kejadian tersebut dan membawa T. pulang untuk mendapatkan perawatan medis.
Saat ini, Dinas Pendidikan dan Pelatihan Kon Tum telah meminta kepada pihak Pusat untuk mengklarifikasi kejadian tersebut agar dapat diberikan bentuk penanganan yang tepat, sekaligus meminta agar dapat mengundang kedua orang tua korban untuk dipertemukan guna melakukan rekonsiliasi dan menstabilkan psikologis para siswa.
Di pihak Komite Rakyat Distrik Dak Glei, lembaga ini telah menugaskan Polisi Distrik untuk menyelidiki dan mengklarifikasi insiden tersebut.
Sebelumnya, pada pertengahan Maret, di provinsi Gia Lai, TH - seorang siswa kelas 9 di Sekolah Menengah Le Quy Don (kelurahan Dak Djrang, distrik Mang Yang) juga dipukuli oleh sekelompok teman sekelasnya.
Lebih tepatnya, sekelompok 3-4 siswi bergegas masuk untuk memukul dan menampar wajah siswi H. Karena dipukuli, H. hanya memegangi kepalanya dan menahan pukulan tanpa perlawanan. Melihat korban tidak melawan, sekelompok siswi tersebut terus menjambak rambutnya, melepas jaketnya, dan berulang kali menendang kepala dan tubuhnya, disertai umpatan-umpatan.
Saat itu memang banyak siswa yang hadir namun tidak ada yang melerai, malah mereka bersorak dan merekam kejadian tersebut.
Pimpinan sekolah kemudian mengatakan bahwa sekolah telah memverifikasi insiden tersebut dan sedang mengambil tindakan.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)