Di antara sekian banyak sayuran yang familiar di pedesaan Vietnam, kucai menonjol karena penampilannya yang sederhana dan rasa manisnya yang khas. Bagi orang-orang di Barat, sayuran ini bukan hanya bagian dari hidangan yang kaya akan cita rasa tanah air mereka, tetapi juga anugerah alam yang memberikan nilai ekonomi dan kesehatan.
Setiap musim banjir, dari bulan Juni hingga Agustus dalam kalender lunar, orang-orang di Barat dengan antusias menantikan kemunculan kucai. Tanpa memerlukan perawatan yang rumit, sayuran ini tumbuh sendiri di lahan yang tergenang, dengan daun yang panjang, hijau, dan lembut seperti pita sutra.
Kucai memiliki daun hijau yang panjang, pipih, dan lembut, kenyal, serta renyah. Saat dimakan, rasanya manis dan sangat mudah disantap.
Menurut petani kucai di An Giang , kucai adalah sayuran yang tumbuh secara alami, tanpa perlu ditanam atau dipupuk, namun tumbuh subur di ladang setiap tahun. Mudah dipetik, mudah dijual, harganya juga sangat bagus, dan banyak yang menyukainya karena rasanya yang manis.
Memetik sayuran ini cukup mudah, tetapi membutuhkan keterampilan khusus. Caranya, dengan masuk ke ladang, memegang akar kucai dengan hati-hati, menggoyangkannya perlahan untuk membuang tanah, lalu mencabutnya perlahan. Tandan sayuran segar kemudian dicuci, diikat, dan dibawa ke pasar.
Jenis kucai ini memiliki kemampuan tumbuh dan berkembang tidak hanya di lingkungan air tawar saja, tetapi juga di lingkungan air yang terkontaminasi tawas, tanaman ini tetap dapat tumbuh secara normal.
Cara menanam dan merawat daun bawang
Tak hanya kucai air, kucai tradisional yang ditanam di tanah juga sangat populer, terutama di pedesaan Vietnam. Mudah tumbuh dan berkembang, kucai sering tumbuh subur di tanah lembap dengan banyak cahaya.
Kucai yang ditanam di lahan hanya perlu dilonggarkan dan dijaga kelembapannya agar tumbuh dengan cepat. Daunnya akan tumbuh kembali setelah dipotong, dan dapat dipanen beberapa kali dalam sebulan. Kucai air bahkan lebih istimewa karena tidak pilih-pilih lingkungan. Bahkan di daerah dengan air yang terkontaminasi tawas, sayuran ini tetap tumbuh hijau dan subur, membuktikan vitalitasnya yang kuat.
Kucai - orang sering menyebutnya anugerah dari surga karena sayuran ini merupakan jenis sayuran yang tumbuh secara alami tanpa perlu ditanam. Selain itu, nilai ekonomi kucai sangat tinggi dan rasanya juga sangat lezat. Foto: Stasiun Radio dan Televisi Provinsi Long An
Hidangan lezat dari daun bawang
Kucai bukan hanya bumbu dapur yang familiar, tetapi sayuran ini juga merupakan bahan utama dalam banyak hidangan pedesaan. Hanya dengan beberapa kucai hijau, Anda dapat menciptakan hidangan yang akan membuat hati orang berdebar-debar.
Ada banyak cara mengolah kucai, tetapi bagi orang Barat, cara termudah adalah merebusnya dan mencelupkannya ke dalam saus ikan. Astaga, manisnya kucai yang berpadu dengan asin dan pedasnya saus ikan, rasanya tak akan terlupakan setelah dimakan!

Kucai dengan saus ikan. Foto: BHX
Hidangan lain yang tak boleh dilewatkan adalah ikan perch rebus yang disajikan dengan kucai. Kaldu ikannya kental dan kaya rempah, menjadikannya saus cocolan yang ideal untuk kucai rebus. Di hari hujan yang dingin, hidangan ini dengan semangkuk nasi putih hangat akan menghangatkan seluruh keluarga.
Selain itu, kucai juga digunakan untuk menumis usus halus, memasak sup dengan daging cincang, atau sebagai bahan untuk banh xeo atau banh khot. Apa pun hidangannya, sayuran ini menghadirkan cita rasa lezat yang unik.

Kucai disajikan dengan ikan bertengger. Foto: BHX
Kucai bukan hanya hidangan sederhana, tetapi juga sumber pendapatan tetap bagi masyarakat di Barat. Selama musim hujan, kucai sering dijual dengan harga 30.000 hingga 50.000 VND/kg, tergantung kesegaran dan permintaan pasar.
Sayuran ini mudah dijual, hampir semua orang yang pergi ke pasar mampir untuk membeli seikat. Kucai segar, hijau, rasanya manis, dan harganya tidak terlalu mahal, jadi setiap hari ini adalah salah satu sayuran pertama yang terjual habis.
Kegunaan daun kucai
Tak hanya lezat, kucai juga dikenal sebagai obat yang berharga dalam pengobatan tradisional. Menurut dokter Nguyen Van Tam dari Institut Pengobatan Tradisional Vietnam, kucai memiliki rasa hangat, pedas, dan manis, yang memberikan banyak manfaat kesehatan. Menurut dokter ini, kucai membantu meredakan pilek, mengurangi dahak, mengurangi batuk, mendukung sistem pencernaan, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Penderita batuk kronis akan merasakan hasil yang nyata jika mengombinasikan kucai dengan madu atau jahe.
Selain itu, penelitian modern juga menunjukkan bahwa kucai mengandung banyak antioksidan, vitamin C, dan serat. Kandungan ini tidak hanya baik untuk jantung, tetapi juga membantu melancarkan sistem pencernaan, mengurangi risiko penyakit radang, dan mencegah sembelit.
Kucai, dari pedesaan di Barat hingga meja makan keluarga, merupakan simbol kesederhanaan, keakraban, dan keunikan. Rasa sayuran ini tidak hanya memperkaya hidangan, tetapi juga memberikan nilai gizi dan kesehatan yang luar biasa.
[iklan_2]
Source: https://danviet.vn/o-mien-tay-co-loai-rau-gia-re-van-nguoi-me-duoc-menh-danh-la-tinh-hoa-cua-dong-que-voi-cong-dung-than-ky-20250127221626256.htm
Komentar (0)