Kanselir Jerman Olaf Scholz pada tanggal 12 Februari mengkritik mantan Presiden AS Donald Trump karena mengancam tidak akan menjamin keamanan bagi anggota NATO yang tidak memenuhi target pengeluaran 2% dari PDB untuk pertahanan.
Kanselir Jerman Olaf Scholz. (Sumber: DW) |
Pemimpin Jerman mengatakan setiap anggapan bahwa sekutu tidak akan saling melindungi akan menguntungkan Rusia.
Berbicara setelah berbincang dengan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, yang sedang berkunjung ke Berlin untuk membahas penguatan pertahanan Eropa, Tn. Scholz mengatakan: "Perlu saya tegaskan, mengingat perkembangan terkini, setiap relativisasi jaminan pertahanan kolektif NATO adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab, berbahaya, dan hanya menguntungkan Rusia."
Sementara itu, Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengatakan Polandia dan Jerman harus bersama-sama mengambil tanggung jawab untuk meningkatkan pertahanan Eropa dan bahwa peningkatan produksi senjata merupakan prioritas mutlak bagi blok tersebut.
"Tidak ada alasan bagi Uni Eropa untuk lebih lemah daripada Rusia," ujarnya, seraya menambahkan bahwa Uni Eropa akan mencapai kemampuan pertahanan udara dan produksi amunisi yang lebih besar dalam kurun waktu sekitar satu tahun ke depan.
Sebelumnya, saat berpidato di sebuah rapat umum kampanye di Carolina Selatan, Trump mengatakan ia akan mendorong Rusia untuk "melakukan apa pun yang mereka inginkan" terhadap negara NATO mana pun yang tidak mengeluarkan cukup dana untuk pertahanan.
Pernyataan tersebut khususnya mengejutkan bagi negara garis depan NATO seperti Polandia, di mana kekhawatiran makin meningkat mengenai pertempuran di seberang perbatasan timurnya.
(menurut DW)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)