Polisi Prancis mengumumkan pada tanggal 19 April bahwa mereka akan menguji kemampuan pengawasan bertenaga AI pada acara-acara di ibu kota Paris sebagai persiapan untuk Olimpiade 2024.
Polisi Paris telah memberikan izin kepada perusahaan kereta api SNCF dan operator transportasi RATP untuk melakukan pemeriksaan pengawasan di empat stasiun kereta api berbeda di dekat dua acara besar akhir pekan ini, sebagai bagian dari uji coba menjelang Olimpiade 2024.
Kedua acara tersebut termasuk konser pop oleh band Black-Eyed Peas dan pertandingan sepak bola antara Paris Saint-Germain dan Olympique Lyon.
Perusahaan akan memiliki akses ke gambar dari lebih dari 100 kamera, yang kemudian akan dianalisis menggunakan AI untuk memantau kerumunan menggunakan teknologi pintar berbasis algoritma.

Perangkat lunak pengawasan ini akan membantu polisi mengidentifikasi orang-orang yang bergerak ke area yang ditentukan, serta memindai tas yang ditinggalkan dan jumlah serta pergerakan kerumunan. Uji coba akhir pekan ini adalah yang kedua yang dilakukan di kota tersebut, setelah uji coba sebelumnya di sebuah konser besar pada bulan Maret.
Pejabat Paris dan Olimpiade berencana untuk menggunakan pengawasan bertenaga AI musim panas ini ketika kota tersebut menjadi tuan rumah Olimpiade 2024 dari 26 Juli hingga 11 Agustus.
Kamera tidak akan menggunakan perangkat lunak pengenalan wajah tetapi akan menggunakan pemindai tubuh.
Paris pernah menjadi sasaran serangan teroris di masa lalu, sehingga terdapat kekhawatiran keamanan pada upacara pembukaan Olimpiade musim panas ini. Untuk pertama kalinya, upacara pembukaan tidak akan berlangsung di stadion, melainkan di Sungai Seine, yang mengalir melalui kota tersebut.
Serangan teror baru-baru ini di sebuah teater di Moskow telah mendorong Prancis untuk meningkatkan kewaspadaan terornya ke level tertinggi. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan terdapat rencana kontingensi untuk memindahkan upacara pembukaan ke lokasi lain jika muncul kekhawatiran akan keamanan.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) juga berencana menggunakan AI untuk melindungi atlet dari pelecehan daring, sekaligus membantu penyiar meningkatkan pengalaman bagi pemirsa yang menonton di rumah.
“Kami bertekad untuk memanfaatkan potensi AI yang sangat besar secara bertanggung jawab,” kata Presiden IOC Thomas Bach.
Sumber
Komentar (0)