Pada 16 September, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui fitur deteksi sleep apnea Apple. Apple Watch Seri 9, Seri 10, dan Ultra 2 akan dapat menggunakan fitur ini melalui pembaruan perangkat lunak.
Apnea tidur adalah gangguan tidur yang menyebabkan seseorang berhenti bernapas sepenuhnya saat tidur, berulang kali setiap malam. Sindrom ini memengaruhi lebih dari 30 juta orang Amerika, tetapi hanya sekitar 6 juta yang terdiagnosis, menurut American Medical Association. Jika tidak ditangani, apnea tidur dapat menyebabkan kelelahan dan memicu masalah kesehatan yang lebih serius seperti masalah jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe 2.
Fitur deteksi apnea tidur, yang diperkenalkan Apple pada acaranya tanggal 10 September, menandai upaya terbaru perusahaan untuk memposisikan perangkat wearable-nya sebagai alternatif yang lebih murah dan sederhana dibandingkan berbagai perangkat dan tes kesehatan yang tersedia saat ini. Pasar untuk gangguan tidur terbukti sangat menjanjikan.
Untuk mendapatkan diagnosis, pasien biasanya harus menjalani tes di rumah atau di laboratorium, di mana mereka akan dipantau semalaman. Harga bervariasi tergantung asuransi, tetapi rata-rata biaya tes laboratorium adalah $3.000, menurut sebuah studi tahun 2022 di sebuah jurnal medis. Tes di rumah memang lebih murah, tetapi tetap saja membutuhkan biaya ratusan dolar. Sementara itu, Apple Watch terbaru, Seri 10, mulai dari $399.
Dr. David Kuhlmann, yang telah menangani gangguan tidur selama hampir 20 tahun, mengatakan fitur baru Apple ini bisa menjadi "pengubah permainan" bagi pasien yang ragu untuk menjalani tes. Ia mengatakan fitur ini sangat berguna bagi pasien yang tidur sendirian, dan ia yakin banyak yang akan terkejut mengetahui bahwa mereka memiliki tanda-tanda apnea tidur.
Namun, ia menyarankan agar pengguna berhati-hati saat menggunakan fitur deteksi apnea tidur Apple karena rekamannya mungkin tidak akurat. Pasien sebaiknya mengunjungi fasilitas medis untuk mendapatkan diagnosis resmi. Dokter tersebut menyampaikan bahwa jika sindrom ini diidentifikasi sejak dini dan ditangani dengan segera, pasien akan terhindar dari perawatan mahal saat menghadapi masalah kesehatan serius, sekaligus meningkatkan kualitas hidup mereka.
Mekanisme aksi
Fitur deteksi apnea tidur Apple bekerja dengan menganalisis "gangguan pernapasan", menggunakan akselerometer pada Apple Watch untuk mengukur gerakan pergelangan tangan yang menunjukkan gangguan pada pola pernapasan normal.
Pengguna dapat memantau pembacaan malam hari mereka di aplikasi Kesehatan, yang akan mengategorikannya sebagai normal atau tidak. Apple menganalisis data gangguan pernapasan sebulan sekali dan memberi tahu pengguna jika mereka memiliki "tanda-tanda konsisten" apnea tidur sedang atau berat. Data dipecah berdasarkan bulan, enam bulan, atau satu tahun.
Apple juga menghasilkan laporan bagi pengguna untuk dibawa ke dokter, termasuk data gangguan pernapasan selama tiga bulan serta beberapa informasi tambahan. Aplikasi Kesehatan juga menyediakan materi edukasi terkait.
Menurut produsen iPhone tersebut, algoritma notifikasi tersebut dikembangkan menggunakan "kumpulan data ekstensif tes apnea tidur tingkat klinis." Dr. Kuhlmann mengatakan ia tertarik membeli Apple Watch untuk mencobanya.
Beberapa hari sebelumnya, FDA juga menyetujui perangkat lunak yang mengubah AirPods Apple menjadi alat bantu dengar yang dijual bebas. Fitur alat bantu dengar ini akan tersedia pada perangkat yang memenuhi syarat melalui pembaruan perangkat lunak dalam beberapa minggu mendatang. Menurut Apple, fitur ini bekerja dengan memperkuat beberapa suara, seperti suara-suara, sambil mengurangi volume suara lainnya, seperti kebisingan. Pengguna dapat mengikuti tes pendengaran di aplikasi Apple Health, dan AirPods akan otomatis menyesuaikan berdasarkan hasilnya.
Apple diharapkan menciptakan terobosan untuk pasar alat bantu dengar global.
(Menurut CNBC, Wired)
[iklan_2]
Sumber: https://vietnamnet.vn/tinh-nang-phat-hien-ngung-tho-khi-ngu-tren-apple-watch-duoc-phe-duyet-2323091.html
Komentar (0)