Pada tanggal 5 Juli, surat kabar Brasil Novaresistencia menerbitkan sebuah artikel berjudul "Vietnam-Brasil: Koneksi Strategis, Membentuk Masa Depan Kerja Sama Global."
Artikel ini diterbitkan bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Pham Minh Chinh ke Brasil untuk menghadiri KTT BRICS yang Diperluas tahun 2025.
Dalam artikel tersebut, surat kabar itu mengomentari bahwa hubungan Vietnam-Brasil berkembang pesat, menjadi simbol nyata kerja sama Selatan-Selatan di dunia multipolar dan kompetitif.
Meskipun terpisah separuh dunia, kedua negara ini telah menemukan hubungan yang mendalam dalam sejarah, budaya, dan aspirasi mereka untuk pembangunan.
Vietnam dan Brasil menjalin hubungan diplomatik pada 8 Mei 1989. Meskipun berada di sisi berlawanan dunia, kedua negara terikat oleh kesamaan yang mencolok: sejarah perjuangan kemerdekaan yang sama, identitas budaya yang kaya, dan keramahan hangat rakyatnya. Nilai-nilai ini telah menjadi jembatan, mengubah persahabatan tradisional menjadi kemajuan strategis.
Dengan pembentukan Kemitraan Strategis pada tahun 2024, Vietnam dan Brasil mengantarkan era baru kerja sama komprehensif, di mana Vietnam – bintang yang sedang naik daun di Asia – bersinar dengan potensi ekonomi yang luar biasa dan peran strategis yang semakin penting.
Artikel dari Novaresistencia menyoroti bahwa volume perdagangan antara Vietnam dan Brasil telah tumbuh pesat dari US$1,5 miliar pada tahun 2011 menjadi lebih dari US$7,7 miliar pada tahun 2024, peningkatan lebih dari lima kali lipat hanya dalam waktu lebih dari satu dekade.
Pertumbuhan ini mencerminkan saling melengkapi secara strategis antara kedua perekonomian tersebut seiring dengan penguatan peran Vietnam dalam rantai pasokan global.
Produk-produk unggulan Vietnam seperti makanan laut, tekstil, alas kaki, karet, baja, dan barang-barang industri olahan tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar Brasil tetapi juga mendiversifikasi sumber pasokan untuk negara Amerika Selatan ini.
Vietnam adalah salah satu pengekspor makanan laut terbesar di dunia, dengan produk-produk seperti udang dan ikan pangasius yang memenuhi standar internasional dan sangat diminati di Brasil.
Sebaliknya, Brasil – dengan sumber daya alam yang melimpah dan statusnya sebagai kekuatan pertanian – telah menyediakan produk-produk strategis seperti kedelai, jagung, gandum, kapas, mineral, dan bahan baku pakan ternak, yang memenuhi kebutuhan industri pertanian dan pengolahan Vietnam. Komplementaritas ini menciptakan rantai nilai yang berkelanjutan, yang menguntungkan kedua pasar.
Namun, potensi ekonomi Vietnam tidak terbatas pada produk-produk tradisional. Dengan strategi pembangunan ekonomi modern, Vietnam dengan cepat menjadi pusat teknologi tinggi, ekonomi digital, energi bersih, dan bioteknologi.
Vietnam adalah salah satu produsen ponsel pintar dan komponen elektronik terbesar di dunia, dengan merek-merek seperti Samsung, Apple, dan Intel mendirikan fasilitas manufaktur di sana.
Dengan tujuan ambisius mencapai perdagangan bilateral senilai US$10 miliar pada tahun 2025 dan US$15 miliar pada tahun 2030, Vietnam dan Brasil sedang membangun fondasi untuk fase kerja sama ekonomi yang komprehensif, di mana Vietnam – dengan pertumbuhan pesatnya, lokasi strategis, dan jaringan FTA yang luas – memainkan peran penting sebagai jembatan antara Brasil dan Asia.
Artikel ini menekankan bahwa kemitraan strategis antara Vietnam dan Brasil merupakan simbol solidaritas dan aspirasi di antara negara-negara berkembang.
Dengan kepercayaan politik sebagai fondasi, kerja sama ekonomi dan perdagangan sebagai penggerak utama, dan diplomasi budaya sebagai jembatan penghubung, kedua negara sedang membangun model kerja sama yang patut dicontoh yang membawa manfaat nyata bagi rakyatnya dan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas global.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/quan-he-viet-nam-brazil-tro-thanh-bieu-tuong-song-dong-cua-hop-tac-nam-nam-post1048174.vnp










Komentar (0)