Proyek Undang-Undang Pendidikan Tinggi yang direvisi ini merupakan undang-undang pengganti yang menerapkan proses pengembangan dua langkah: mengidentifikasi kelompok kebijakan dan mengkodifikasi kebijakan tersebut menjadi rancangan undang-undang.
Pendapat para anggota DPR menunjukkan antusiasme, tanggung jawab, dan harapan besar DPR terhadap rancangan Undang-Undang ini. Dengan semangat tersebut, Pemerintah telah menyerap sepenuhnya, merevisi, dan menjelaskan secara komprehensif untuk menghasilkan rancangan Undang-Undang yang: Jelas dalam struktur - Komprehensif dalam kelembagaan - Kuat dalam efektivitas - Tahan lama.
Dengan semangat keterbukaan, tanggung jawab, kehati-hatian, dan tekad untuk menghilangkan hambatan kelembagaan, rancangan Undang-Undang ini telah disederhanakan sesuai dengan teknik legislatif, modern dalam pendekatan, layak dalam implementasi, dan memenuhi persyaratan terobosan dalam pengembangan pendidikan tinggi. Panitia perancang memiliki lebih dari 20 kelompok isu dengan konten utama yang diminati oleh para delegasi, mulai dari kebebasan akademik, jaminan mutu, akuntabilitas, dewan sekolah, kecerdasan buatan... hingga model sistem, tata kelola universitas, pendidikan digital, dewan sekolah, Sekretaris Komite Partai...
Panitia perumus menyampaikan beberapa hal yang baru dan terobosan dalam Rancangan Undang-Undang Pendidikan Tinggi (perubahan):
Pertama, menciptakan lembaga pendidikan tinggi yang inovatif dan terdepan dalam melahirkan generasi unggul, menyelenggarakan pendidikan bermutu, dan menghasilkan sumber daya manusia berkeahlian tinggi untuk mengabdi kepada pembangunan bangsa dan kemanusiaan;
Membangun sistem pendidikan tinggi yang terpadu, memajukan tata kelola universitas, meningkatkan kekuatan endogen; mengakhiri kegiatan Dewan Universitas di lembaga pendidikan tinggi negeri, memperkuat peran kepemimpinan organisasi Partai di lembaga pendidikan tinggi; memastikan otonomi komprehensif universitas di bidang akademik, staf, penelitian dan inovasi ilmiah , keuangan dan kerja sama internasional;
Kedua , terobosan tata kelola di tingkat akar rumput perguruan tinggi menciptakan sinergi dan keterkaitan antar jenjang dan program pelatihan khusus; otonomi merupakan hak hukum, sehingga meningkatkan peran penentu perguruan tinggi dalam kegiatan pendidikan tinggi;
Negara mengelola sistem, menerapkan teknologi informasi untuk mengelola sesuai standar; menggabungkan pasca-audit dan pra-audit secara mulus untuk memastikan kualitas pendidikan tinggi;
Ketiga, inovasi kegiatan pendidikan universitas, solusi untuk mendorong pembelajaran sepanjang hayat, kendalikan dan tingkatkan kualitas pelatihan, modernisasi program, materi pembelajaran, dan teknologi pendidikan universitas; segera persempit kesenjangan dengan pasar tenaga kerja, gunakan standar sebagai alat ukur, alat regulasi, dan kendalikan output. Kendalikan secara ketat kelompok mahasiswa jurusan keguruan, kesehatan, dan hukum.
Keempat, kebijakan investasi bagi lembaga pendidikan tinggi untuk memenuhi dan meningkatkan standar; membentuk universitas unggul untuk memimpin sistem; memastikan sumber daya investasi bagi sistem pendidikan tinggi; Negara mengelola sistem, menerapkan teknologi informasi untuk mengelola sesuai standar; menggabungkan pengendalian pasca dan pengendalian pra secara terampil untuk memastikan kualitas pendidikan tinggi;
Kelima, koridor terbuka, mekanisme kebijakan untuk menjaring dosen unggul, kebijakan untuk mendukung mahasiswa S1 dan S2; Mekanisme kebijakan terobosan untuk memobilisasi seluruh sumber daya, menggali potensi, menciptakan lingkungan kreatif, dan arena kompetisi yang sehat bagi para pemangku kepentingan yang berkecimpung di dunia pendidikan tinggi (negeri, swasta), dan lembaga pendidikan.
Keenam, melatih sumber daya manusia berkualitas tinggi yang terkait dengan penelitian ilmiah, inovasi, dan teknologi baru perintis.
Rancangan Undang-Undang Pendidikan Tinggi (revisi) telah dikaji secara saksama, diserap sepenuhnya, dan dijelaskan pendapat para anggota DPR, kementerian, lembaga, pakar, dan perguruan tinggi. Dari 46 pasal rancangan undang-undang yang diajukan kepada DPR, kali ini terdapat frasa kunci "Modernisasi pendidikan tinggi, peningkatan mutu pendidikan tinggi".
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/quoc-hoi-thong-qua-du-thao-luat-giao-duc-dai-hoc-sua-doi-post759982.html










Komentar (0)