Real Madrid difavoritkan untuk memenangkan gelar Liga Champions ke-15 ketika bertemu Dortmund di Wembley, tetapi tim asuhan Carlo Ancelotti kesulitan menghadapi lawan mereka dari Jerman.
Karim Adeyemi menyia-nyiakan dua peluang bagus untuk membuka skor bagi Dortmund pada babak pertama.
Kejutan terbesar dalam susunan pemain inti Real Madrid adalah masuknya kiper veteran Thibaut Courtois untuk menggantikan Andriy Lunin. Kiper asal Belgia inilah yang menyelamatkan sang juara Spanyol di babak pertama.
Dortmund memang tidak banyak menguasai bola, tetapi mereka menunjukkan mengapa mereka berhasil mengalahkan tim-tim penantang gelar seperti Atletico Madrid dan PSG dalam perjalanan mereka ke final. "Mengenal diri sendiri dan lawan", pelatih Edin Terzic mengatur gaya bermain yang wajar dengan secara proaktif memainkan formasi rendah dan tiba-tiba mempercepat serangan.
Bakat penjaga gawang Thibaut Courtois membantu Real Madrid lolos dari kekalahan di babak pertama.
Taktik Dortmund hanya memberi ruang bagi bintang-bintang penyerang Real Madrid seperti Vinicius Junior dan Jude Bellingham, dan mereka hampir tidak terlihat di 45 menit pertama. Lini tengah tim Jerman yang menekan dan agresif juga membatasi umpan-umpan mematikan Toni Kroos, yang memainkan pertandingan terakhirnya untuk "Burung Nasar Putih". Bahkan jika mereka bermain lebih akurat dan tanpa bakat kiper Courtois, Dortmund seharusnya bisa membuka skor setelah tiga peluang emas dari Karim Adeyemi dan Marcel Sabitzer.
Serangan Real Madrid masih belum menemui jalan buntu di babak pertama babak kedua, dan bintang utama mereka tetaplah kiper Courtois yang berhasil menyelamatkan sundulan Niclas Fullkrug. Namun pada akhirnya, tim asuhan pelatih Ancelotti menunjukkan karakter yang sama seperti yang mereka tunjukkan saat mengalahkan Man City dan Bayern München untuk mencapai final.
Carvajal (kiri) membuka skor untuk Real Madrid
Meskipun umpan-umpan mereka kurang akurat, sang juara Spanyol tetap membuka skor di menit ke-75 melalui tendangan sudut. Bek Dani Carvajal menjadi pencetak gol dengan sundulan tinggi yang mengecoh kiper Gregor Kobel.
Gol tersebut menjadi titik balik pertandingan dan meredakan tekanan yang dialami tim asuhan Ancelotti. Gol tersebut memaksa Dortmund untuk terus menekan dan memberi ruang lebih bagi para bintang penyerang Real Madrid, sebelum Vinicius menggandakan harapan mereka di menit ke-83.
Toni Kroos mengucapkan selamat tinggal yang manis kepada Real Madrid
Dengan kemenangan ini, Real Madrid terus menambah rekor juara turnamen top Eropa menjadi 15 kali. Mereka menutup musim 2023-2024 dengan gelar ganda setelah menjuarai La Liga. Kemenangan ini juga menjadi perpisahan yang sempurna bagi Toni Kroos setelah 3 kali berkontribusi bagi Real Madrid dalam menjuarai Liga Champions 3 kali berturut-turut pada musim 2015-2016, 2016-2017, dan 2017-2018. Sementara itu, pelatih Ancelotti tetap menjadi pelatih dengan gelar Liga Champions terbanyak, yaitu 5 kali.
Sebaliknya, Dortmund hanya bisa menyalahkan diri sendiri karena kehilangan peluang emas di final. Kekalahan itu juga membawa penyesalan bagi Marco Reus di pertandingan terakhirnya bersama Dortmund. Sebelas tahun yang lalu, Marco Reus dan tim kuning-hitam memasuki final Liga Champions di Stadion Wembley dan kalah dari Bayern Munich.
[iklan_2]
Source: https://thanhnien.vn/real-madrid-choi-cuc-hay-danh-bai-dortmund-xung-dang-gianh-chuc-vo-dich-champions-league-185240602040219808.htm
Komentar (0)