Rumor beredar bahwa Trump ingin membatalkan hukuman di New York setelah putusan yang menguntungkan

Beberapa jam setelah Mahkamah Agung AS mengeluarkan putusan simbolis yang menyatakan Donald Trump kebal dari tuntutan pidana atas tindakannya membatalkan hasil pemilu 2020—ketika ia menjabat sebagai presiden—mantan pemimpin tersebut meminta agar kasusnya di New York dibatalkan. Dakwaan telah selesai dan sedang menunggu putusan, menurut ABC News. Banyak media AS juga mengutip sumber yang mengonfirmasi informasi ini.

Tuan Trump berkampanye di Chesapeake City, Virginia pada tanggal 28 Juni.

Mahkamah Agung AS memutuskan dengan suara 6-3 pada tanggal 30 Juni bahwa Tn. Trump memiliki kekebalan mutlak dari tuntutan pidana atas tindakan resminya sebagai presiden. Putusan ini dibuat sehubungan dengan penuntutan Tn. Trump di Washington, DC, atas tuduhan berkonspirasi untuk membatalkan hasil pemilu 2020 dengan menyebarkan klaim palsu tentang kecurangan pemilu dan menghalangi pengumpulan, penghitungan, dan sertifikasi hasil pemilu.

Pada tanggal 1 Juli, pengacara Trump mengajukan petisi kepada Hakim Juan Merchant di New York, yang memimpin persidangan mantan presiden tersebut atas tuduhan memalsukan catatan bisnis untuk menutupi pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang film dewasa. Petisi tersebut mendesak hakim untuk membatalkan hukumannya pada bulan Mei karena bukti yang diajukan kepada juri selama persidangan seharusnya dilindungi oleh kekebalan hukum.

Tuan Trump mengeluh bahwa dia tidak dapat membeli daging babi karena harganya terlalu mahal.

Sebelum kasus New York memasuki tahap persidangan, pihak Tn. Trump melakukan upaya menit-menit terakhir untuk menunda kasus tersebut, dengan alasan bahwa beberapa bukti yang dapat diajukan jaksa di pengadilan, seperti postingan daringnya saat ia menjadi presiden, dilindungi oleh kekebalan dari penuntutan.

Hakim Merchant saat itu tidak membahas substansi argumen ini, tetapi hanya menyatakan bahwa tawaran Tn. Trump diajukan terlalu terlambat untuk diterima dan memutuskan untuk memulai persidangan.

Dalam langkah baru pada 1 Juli, pengacara Trump mendesak hakim untuk menunda sidang vonis pada 11 Juli. Trump dinyatakan bersalah atas 34 dakwaan dan terancam hukuman kurungan atau penjara. Ia mengatakan akan mengajukan banding.

Selain itu, ia juga mengatakan kekebalan hukum tersebut berlaku untuk ketiga perkara pidana tersisa yang menjeratnya, yang hingga kini belum masuk tahap persidangan dan masih mungkin ada perkembangan baru pasca putusan Mahkamah Agung.

Sumber: https://thanhnien.vn/ro-tin-ong-trump-doi-huy-ban-an-tai-new-york-sau-phan-quyet-co-loi-185240702104155728.htm