Geely Auto Group melakukan restrukturisasi dalam menghadapi tantangan

Geely Automobile Group (Tiongkok) kemarin (14 November) mengumumkan hasil bisnis kuartal ketiga 2024 dan rencana restrukturisasi.

Secara spesifik, penjualan perusahaan mencapai 534.000 kendaraan pada kuartal terakhir, naik 18,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Pendapatan mencapai 60,38 miliar yuan (sekitar 8,36 miliar dolar AS), naik lebih dari 20% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Laba mencapai 2,46 miliar yuan (sekitar 340,5 juta dolar AS), naik 92% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari Januari hingga Oktober, grup ini menjual 1,72 juta kendaraan, naik 32% dibandingkan periode yang sama tahun 2023, dan berada di jalur yang tepat untuk mencapai target 2 juta kendaraan tahun ini.

Mobil listrik Lynk & Co (milik Geely) di sebuah pameran di Tiongkok pada akhir tahun 2023

Meskipun hasil bisnisnya positif, Geely juga mengumumkan pada 14 November bahwa mereka akan menggabungkan merek Lynk & Co dan Zeekr sebagai bagian dari upaya untuk merampingkan bisnis inti. Sebuah pernyataan dari Geely menekankan bahwa merger ini bertujuan untuk "mempercepat sinergi teknologi antara kedua merek, merampingkan portofolio produk, dan mendorong pengembangan bakat, yang pada akhirnya akan menghasilkan volume penjualan global yang lebih besar."

"Penggabungan ini merupakan langkah penting bagi Geely untuk mengimplementasikan rencana strategis jangka panjangnya. Koordinasi dan integrasi merek mendukung operasi berkelanjutan dan menciptakan sinergi yang lebih besar yang menguntungkan penjualan, layanan, pendapatan, dan daya saing produk, sehingga memungkinkan perusahaan kami memberikan nilai dan peluang yang lebih besar bagi konsumen global dan pemegang saham," ujar Eric Li, Chairman Geely.

Menurut Nikkei Asia , merger ini terjadi di tengah persaingan ketat di pasar kendaraan listrik domestik dan pajak yang lebih tinggi di Eropa. Seperti banyak produsen mobil Tiongkok lainnya, Geely menghadapi tarif yang lebih ketat setelah Uni Eropa bulan lalu menyetujui tarif tambahan sebesar 17-35,3%, di samping bea masuk.

Tarif mobil Uni Eropa sebesar 10% untuk mobil listrik Tiongkok menyusul investigasi anti-subsidi. Untuk Geely, total bea masuknya mencapai 28,8%.

Mengenai pasar mobil listrik, Reuters pada 13 November mengutip laporan dari firma riset pasar Rho Motion yang mengatakan bahwa penjualan pada bulan Oktober di pasar kendaraan listrik global, termasuk kendaraan listrik murni (BEV) dan kendaraan hibrida plug-in (PHEV), meningkat sebesar 35% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.

Sumber: https://thanhnien.vn/tap-doan-o-to-geely-tai-cau-truc-truoc-thach-thuc-185241114200738759.htm