Raja Thailand Maha Vajiralongkorn telah menandatangani undang-undang pernikahan sesama jenis, menurut Royal Thai Gazette pada tanggal 24 September.
RUU tersebut disahkan Senat pada bulan Juni dengan perolehan suara 130-4, setelah DPR melakukan hal yang sama.
Pasangan sesama jenis merayakan di depan gedung pemerintah di Bangkok setelah parlemen meloloskan undang-undang kesetaraan pernikahan pada bulan Juni.
Setelah Raja Maha Vajiralongkorn menandatangani undang-undang tersebut dan dipublikasikan di Lembaran Negara Kerajaan , undang-undang tersebut akan resmi berlaku dalam 120 hari. Ini berarti pasangan sesama jenis akan dapat mendaftarkan pernikahan mereka pada Januari 2025.
Undang-undang baru ini mengubah kata "laki-laki", "perempuan", "suami", dan "istri" dalam undang-undang perkawinan menjadi istilah yang netral gender. Selain itu, undang-undang baru ini memberikan hak adopsi dan warisan yang sama kepada pasangan sesama jenis seperti halnya pasangan heteroseksual.
Menurut AFP, Thailand adalah tempat ketiga di Asia yang meloloskan undang-undang ini, setelah Taiwan dan Nepal. Lebih dari 30 negara dan wilayah di seluruh dunia telah melegalkan kesetaraan pernikahan sejak Belanda pertama kali melakukannya pada tahun 2001.
Tuan Apiwat Apiwatsayree, seorang tokoh terkemuka dalam komunitas LGBT di Thailand, dan kekasihnya Sappanyoo Panatkool termasuk di antara pasangan yang menunggu undang-undang pernikahan sesama jenis disahkan sehingga mereka dapat menikah.
"Kami sudah lama menunggu. Begitu undang-undangnya disahkan, kami akan mendaftarkan pernikahan kami," ujar Apiwat, 49, kepada AFP pekan lalu. Pasangan ini telah bersama selama 17 tahun.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/thai-lan-chinh-thuc-ban-hanh-luat-hon-nhan-dong-gioi-185240924205410124.htm
Komentar (0)