Pertandingan antara Aston Villa dan Arsenal di Villa Park menghadirkan 90 menit penuh emosi dengan kejar-kejaran yang dramatis. Sejak menit-menit awal, kedua tim aktif meningkatkan tempo, menciptakan permainan menyerang yang atraktif.

Matty Cash dari Aston Villa mencetak gol pembuka melawan Arsenal.
Arsenal memulai pertandingan dengan lebih kuat, terus-menerus menciptakan kombinasi cepat di lini tengah dan sayap. Martin Odegaard menciptakan peluang pertama dengan tembakan jarak jauh yang melebar, sebelum Bukayo Saka menguji Emiliano Martinez dengan tembakan keras yang tidak cukup sulit untuk menaklukkan kiper Argentina tersebut.
Aston Villa tak mau kalah. Dengan kecepatan dan kelicikan Ollie Watkins, tim tuan rumah berulang kali membuat pertahanan Arsenal goyah. Pada menit ke-10, Watkins lolos untuk menghadapi David Raya, tetapi kiper Arsenal bereaksi cepat untuk menghalau ancaman tersebut.
Pada menit ke-14, Saka menyia-nyiakan peluang emas babak pertama ketika sundulannya melebar ke gawang yang nyaris kosong. Arsenal baru mengira mereka telah membuka skor pada menit ke-22 setelah memasukkan bola ke gawang, tetapi VAR memutuskan bahwa pemain yang terlibat dalam situasi tersebut berada dalam posisi offside.
Saat pertandingan sedang imbang, titik balik terjadi di menit ke-36. Dari kombinasi serangan di sayap kanan, bola dikembalikan tepat waktu untuk diselesaikan Matty Cash dengan sempurna, membawa Aston Villa unggul 1-0. Gol ini tak hanya membantu tim tuan rumah meredakan tekanan, tetapi juga mengakhiri babak pertama yang menegangkan di mana kedua tim menciptakan peluang, tetapi Villa tampil lebih unggul.
Di babak kedua, Arsenal meningkatkan formasi mereka untuk menyamakan kedudukan. Mobilitas Trossard dan Saka membuat pertahanan Villa selalu waspada. Pada menit ke-52, setelah bola liar di kotak penalti, Trossard dengan cepat menyelesaikannya melewati Martinez, membuat pertandingan berakhir imbang 1-1. Gol penyeimbang tersebut membantu Arsenal bermain lebih percaya diri, terus mendekati kotak penalti dengan tembakan dari Odegaard dan Declan Rice, tetapi akurasi masih menjadi kekurangan mereka.

Emi Buendía (kanan) merayakan setelah mencetak gol penentu di menit-menit akhir.
Seiring berjalannya pertandingan, tempo permainan meningkat. Aston Villa merespons dengan serangan balik cepat, dengan Watkins dan Ian Maatsen sama-sama memiliki peluang bersih tetapi gagal memanfaatkannya. Arsenal juga menurunkan lebih banyak kekuatan menyerang untuk mencari gol penentu, tetapi Martinez tetap menjadi penjaga gawang yang solid.
Drama mencapai klimaksnya di menit-menit akhir injury time. Dari bola liar di kotak penalti Arsenal, Emiliano Buendia dengan cepat menerobos masuk dan melepaskan tembakan jarak dekat, memastikan kemenangan mendebarkan 2-1 untuk Aston Villa.
Kekalahan ini tidak hanya mengakhiri catatan 18 pertandingan tak terkalahkan Arsenal di semua kompetisi, tetapi juga menyebabkan Aston Villa memperkecil selisih di peringkat menjadi 3 poin, mengobarkan api perlombaan untuk posisi puncak di Liga Premier.
Susunan pemain awal:
Aston Villa: Martinez, Tunai. Konsa, Torres, Maatsen, Onana, Tielemans, Kamara, McGinn, Rogers, Watkins.
Gudang senjata: Raya, Putih, Timber, Hincapie, Calafiori, Zubimendi, Rice, Odegaard, Saka, Eze, Merino.
Final: Aston Villa 2-1 Arsenal.
Sumber: https://baoxaydung.vn/that-bai-truoc-aston-villa-arsenal-dut-mach-18-tran-bat-bai-lien-tiep-192251206234255548.htm











Komentar (0)