Bursa Komoditas Vietnam (MXV) mengatakan bahwa pada waktu penutupan, tekanan jual mendominasi, menyebabkan Indeks MXV melemah lebih dari 1% menjadi 2.224 poin.

Tekanan jual mendominasi pasar energi pekan lalu. Sumber: MXV
Menurut MXV, pasar energi minggu lalu (dari 21 hingga 27 Juli) menyaksikan tekanan jual yang luar biasa pada kelima komoditas dalam grup tersebut.
Pada akhir sesi perdagangan 25 Juli, harga minyak WTI mencatat penurunan sebesar 1,35%, mencapai 65,16 dolar AS/barel, level terendah sejak awal Juli. Harga minyak Brent juga terhenti di level terendah dalam hampir tiga minggu, yaitu 68,44 dolar AS/barel, yang setara dengan penurunan sebesar 1,21%.
Fokus kekhawatiran pasar terus tertuju pada kegagalan AS mencapai perjanjian perdagangan baru dengan mitra utama seperti Uni Eropa dan Tiongkok, menjelang 1 Agustus. Hal ini meningkatkan kekhawatiran tentang risiko perlambatan ekonomi global, yang mengarah pada prospek konsumsi energi yang kurang positif.
Tekanan pada harga minyak terus berlanjut karena Arab Saudi dan Kazakhstan, anggota kelompok OPEC+, secara bersamaan meningkatkan ekspor, secara signifikan meningkatkan pasokan ke pasar.

Pasar logam hijau dan merah beragam. Sumber: MXV
Sementara itu, pasar logam mencatat perkembangan yang relatif beragam.
Pada akhir sesi perdagangan tanggal 25 Juli, harga bijih besi berjangka untuk bulan Agustus mencatat kenaikan sebesar 2,24%, mencapai 103,03 USD/ton, menandai kenaikan minggu ke-5 berturut-turut.
Harga bijih besi sempat mencapai level tertinggi sejak akhir Februari, sebagian besar disebabkan oleh berita bahwa China telah memulai pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga air di Tibet dengan total investasi hingga 167–170 miliar USD.
Proyek ini diperkirakan akan menghabiskan sekitar 2–2,5 juta ton baja, setara dengan hampir 3% dari rata-rata produksi baja mentah bulanan Tiongkok, sehingga menciptakan peningkatan signifikan terhadap permintaan bahan baku seperti bijih besi pada periode mendatang.
Di sisi pasokan, harga bijih besi juga tertekan akibat lonjakan ekspor. Menurut data Otoritas Pelabuhan Pilbara (Australia), di pelabuhan ekspor bijih besi terbesar di dunia , Port Hedland, ekspor pada bulan Juni mencapai rekor tertinggi sebesar 54,6 juta ton, naik 2,8% dibandingkan bulan Mei. Dari jumlah tersebut, ekspor ke Tiongkok saja meningkat lebih dari 8% menjadi 49,2 juta ton.
Sumber: https://hanoimoi.vn/thi-truong-hang-hoa-ngap-sac-do-710625.html
Komentar (0)