Lokakarya ini merupakan forum bagi para delegasi untuk membahas dan meningkatkan kerja sama antar negara anggota ASEAN guna meningkatkan kesehatan dan mempromosikan hidup sehat bagi para migran.
Delegasi yang menghadiri lokakarya
Kawasan ASEAN telah lama menjadi titik asal, transit, atau tujuan bagi para migran. Migran asal Asia jumlahnya besar (sekitar 106 juta), dengan 60% (sekitar 80 juta) dari total migran internasional bermukim di Asia. ASEAN merupakan kawasan dengan jumlah migran internasional tertinggi di Asia, setelah India dan Tiongkok.
Selama 30 tahun terakhir, tingkat migrasi internasional di kawasan ASEAN telah meningkat secara signifikan dan para migran beragam dalam hal jenis kelamin, usia, kemampuan, orientasi seksual dan etnis, yang bermigrasi karena berbagai alasan.
Faktanya, migrasi telah menciptakan beban keamanan kesehatan yang kompleks bagi kawasan ASEAN, termasuk risiko penyakit menular, cedera dan kecelakaan kerja, kesehatan mental, penyakit tidak menular, serta masalah kesehatan ibu dan anak.
Ibu Nguyen Thi Lien Huong, Wakil Menteri Kesehatan , menekankan bahwa lokakarya tersebut merupakan kesempatan yang baik bagi negara-negara anggota ASEAN untuk mengidentifikasi situasi terkini dan tren migrasi di kawasan dan dunia, serta dampaknya terhadap pembangunan sosial-ekonomi.
Wakil Menteri Kesehatan Nguyen Thi Lien Huong
"Kita perlu berbagi pembelajaran, inisiatif, dan model kebijakan dari kawasan ini untuk memperkuat kerja sama antarnegara ASEAN serta antara ASEAN dan mitranya dalam rangka meningkatkan dan memajukan kesehatan migran," tegas Ibu Huong.
Kepala Misi IOM di Vietnam Park Mihyung menekankan bahwa migran yang sehat akan berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang sehat.
Kepala Misi IOM di Vietnam, Park Mihyung, memberikan pidato di lokakarya tersebut
“Melalui implementasi Pakta Global tentang Migrasi, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, dan resolusi Majelis Kesehatan Dunia , kita dapat melakukan kegiatan penting untuk meningkatkan kesehatan migran, mendorong kemitraan lintas sektor, dan mengembangkan kebijakan berbasis data di ASEAN,” tegas Ibu Park Mihyung.
Kesehatan migran merupakan salah satu prioritas kesehatan ASEAN berdasarkan Agenda Pembangunan Kesehatan ASEAN Pasca-2015, khususnya berdasarkan Kelompok Kerja Kesehatan ASEAN 3 (AHC3) tentang penguatan sistem kesehatan dan akses terhadap perawatan kesehatan.
Program kerja AHC3 bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan sistem kesehatan untuk meningkatkan layanan bagi para migran, termasuk pekerja migran, terutama perempuan dan anak-anak.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)