Informasi di atas disebutkan oleh anggota Komite Sentral Partai dan Wakil Ketua Majelis Nasional Nguyen Khac Dinh pada konferensi pers pada sore hari tanggal 20 Oktober tentang agenda yang diharapkan dari Sidang ke-8 Majelis Nasional ke-15.
Sidang ke-8 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ke-15 akan menyelenggarakan rapat persiapan dan pembukaan secara khidmat besok pagi (21 Oktober), dan diperkirakan akan ditutup pada pagi hari tanggal 30 November.
Wakil Ketua Majelis Nasional Nguyen Khac Dinh.
Bapak Nguyen Khac Dinh mengatakan bahwa Sidang ke-8 diselenggarakan tepat setelah sukses besar Konferensi Pusat ke-10, dengan semangat menengok ke masa lalu, seluruh negeri memusatkan perhatian dan berupaya keras untuk menerobos dan secara efektif melaksanakan tujuan-tujuan yang ditetapkan dalam konteks situasi dunia yang rumit.
" Mengingat pentingnya sesi ini, Sekretaris Jenderal sekaligus Presiden To Lam akan menyampaikan pidato pada sesi pembukaan. Sesi ini memiliki konten yang paling lengkap, banyak rancangan undang-undang, banyak isu baru, termasuk isu pengawasan, termasuk amandemen Undang-Undang Pengawasan, " ujar Wakil Ketua Majelis Nasional Nguyen Khac Dinh.
Menurut Wakil Ketua Majelis Nasional, sidang ini mempunyai beban kerja terberat sejak awal periode ke-15, dengan berbagai isu pokok yang mesti dipertimbangkan dan dibahas, dengan tujuan untuk segera menghilangkan kesulitan dan hambatan dalam kelembagaan dan kebijakan, membebaskan sumber daya, dan mengatasi kemacetan, semua itu demi pembangunan sosial ekonomi negara dan untuk menjamin kehidupan rakyat.
Komite Tetap Majelis Nasional telah bekerja sama dengan Pemerintah berkali-kali, menyelenggarakan banyak sesi untuk menetapkan agenda sesi, dengan 31 tugas legislatif, 16 tugas sosial ekonomi, lebih dari 80 proyek, dan 132/154 dokumen resmi yang dikirim kepada deputi Majelis Nasional.
" Poin baru lainnya adalah kesepakatan untuk mengurangi waktu pembacaan dokumen di aula, sehingga Majelis Nasional dapat lebih banyak berdiskusi; menambah waktu diskusi kelompok, dan mengurangi waktu diskusi di aula agar dapat menerima lebih banyak pendapat, " ujar Bapak Nguyen Khac Dinh, seraya menekankan bahwa Majelis Nasional bekerja 4 hari seminggu pada hari Sabtu dan siap bekerja di malam hari.
Dalam konferensi pers tersebut, Anggota Tetap Komite Ekonomi Majelis Nasional, Phan Duc Hieu, mengatakan bahwa dokumen kebijakan investasi untuk proyek kereta api cepat poros Utara-Selatan telah diserahkan oleh Pemerintah kemarin (19 Oktober). Komite Ekonomi akan berkoordinasi dengan instansi-instansi di Majelis Nasional untuk menelaah isinya secara menyeluruh.
Anggota Tetap Komite Ekonomi Majelis Nasional Phan Duc Hieu.
" Karena Pemerintah baru saja menyerahkannya, semua isi mengenai modal, lahan, dan hal-hal penting lainnya belum jelas saat ini. Namun, Komite Ekonomi menetapkan bahwa pengkajian kebijakan investasi Proyek Kereta Cepat Utara-Selatan merupakan tugas yang sangat penting, sehingga akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk melaksanakannya ," ujar Bapak Phan Duc Hieu.
Terkait dengan permasalahan pada Sidang Pleno ke-7 mengenai proyek percontohan perluasan lahan perumahan komersial yang rencananya akan diserahkan kepada DPR, namun karena lambatnya penyiapan dokumen, sehingga tidak jadi diserahkan, Bapak Phan Duc Hieu menyampaikan bahwa saat ini Pemerintah baru menyelesaikan prosedurnya. Jika ingin diserahkan kepada DPR, maka harus masuk dalam program pembangunan undang-undang dan peraturan daerah, baru kemudian akan dikaji oleh Komite Ekonomi.
" Kita masih harus menunggu Pemerintah secara resmi menyerahkan dokumen untuk melaksanakan langkah selanjutnya ," tegas Anggota Tetap Komite Ekonomi tersebut.
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/tong-bi-thu-chu-tich-nuoc-se-phat-bieu-tai-phien-khai-mac-ky-hop-thu-8-ar902833.html
Komentar (0)