"Saya menyambut baik perkembangan dan keputusan ini, tetapi masing-masing sekutu perlu membuat keputusan akhir. Sekutu memiliki kebijakan yang berbeda-beda terkait masalah ini," ujar Stoltenberg kepada radio LBC pada 16 September.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. Foto: Reuters
Selama berbulan-bulan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah memohon kepada sekutu untuk mengizinkan Ukraina menembakkan rudal Barat, termasuk ATACMS jarak jauh milik AS dan Storm Shadows milik Inggris, jauh ke wilayah Rusia.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden AS Joe Biden mengadakan pembicaraan di Washington pada 13 September mengenai apakah Ukraina akan diizinkan menggunakan rudal jarak jauh terhadap target di Rusia. Belum ada keputusan yang diumumkan.
Beberapa pejabat AS skeptis bahwa mengizinkan Ukraina menggunakan rudal semacam itu akan membuat perbedaan signifikan dalam konflik Rusia-Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Barat akan menyatakan perang terhadap Rusia jika Rusia mengizinkan Ukraina menyerang dengan rudal jarak jauh buatan Barat.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan pembalasan Rusia, Stoltenberg mengatakan “tidak ada pilihan bebas risiko dalam perang”.
Ngoc Anh (menurut Reuters)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/tong-thu-ky-nato-noi-moi-nuoc-nen-tu-quyet-viec-cho-phep-ukraine-su-dung-ten-lua-tam-xa-post312709.html
Komentar (0)