Banyak orang terkejut dengan jawaban itu tetapi harus mengangguk karena jawabannya sangat benar.
Beberapa waktu lalu, Ibu Ly (Tiongkok) berbagi cerita yang menarik banyak perhatian. Ia bercerita bahwa di hari ulang tahun putranya, orang tuanya datang pagi-pagi sekali, membawa banyak oleh-oleh khas dari kampung halaman mereka dan menyiapkan hadiah untuknya.
Ketika seluruh keluarga sedang berkumpul dengan gembira, ia menemukan sesuatu yang aneh: anak itu, meskipun masih duduk di bangku sekolah dasar, tampaknya tidak begitu dekat dengan kakek dan nenek dari pihak ibunya, sementara ia selalu bergantung pada kakek dari pihak ayahnya - yang tidak pernah membawa hadiah apa pun.
Ia bertanya-tanya apakah ada perbedaan antara kakek dari pihak ayah dan kakek dari pihak ibu. Keduanya jelas kakek dari anak itu, dan mereka berdua sama-sama menyayangi cucu mereka, tetapi mengapa anak itu berperilaku seperti ini? Apakah anaknya sudah "menyimpang" di usia semuda itu?
Hubungan antar anggota dan tingkat keintiman
Dalam budaya tradisional, gelar hierarkis tidak hanya digunakan untuk membedakan anggota keluarga tetapi juga untuk menunjukkan tingkat kedekatan.
Profesor Fei Xiaotong - seorang sosiolog Tiongkok ternama pernah memperkenalkan konsep "struktur diferensial tatanan", yang menekankan bahwa hubungan dalam masyarakat tradisional dibangun menurut model lingkaran konsentris, dengan diri sendiri sebagai pusat dan menyebar berdasarkan hubungan darah dan geografis.
Dalam struktur ini, posisi setiap orang berbeda-beda, sehingga tingkat keintimannya pun berbeda-beda.
Foto ilustrasi
Peran kakek dari pihak ayah dan ibu dalam keluarga
Dalam keluarga, baik kakek dari pihak ayah maupun ibu adalah orang yang paling tua bagi cucu-cucunya. Namun, peran dan pengaruh mereka terhadap anak-anak dapat berbeda.
Dari perspektif materi, kakek dari pihak ayah dan ibu sering kali memberikan nafkah kepada cucu mereka berdasarkan kemampuan ekonomi dan tradisi keluarga mereka . Bantuan ini tidak hanya memenuhi kebutuhan hidup anak-anak, tetapi juga memengaruhi perasaan dan persepsi mereka tentang kekerabatan.
Secara emosional, tingkat keterikatan antara seorang anak dan kakek dari pihak ayah atau ibu bergantung pada lingkungan keluarga, latar belakang budaya, dan kepribadian masing-masing. Di beberapa keluarga, kakek dari pihak ayah sering kali ikut serta dalam mengasuh dan bermain dengan cucu-cucu mereka, sehingga terjalin ikatan yang erat. Sebaliknya, di beberapa keluarga, kakek dari pihak ibu lebih dekat dengan cucu-cucu mereka karena hubungan dekat mereka dengan putri mereka – ibu dari anak tersebut.
Seiring pertumbuhan anak, kakek dari pihak ayah dan ibu sebagai "orang terdekat" akan memiliki dampak yang mendalam terhadap pembentukan kepribadian anak. Kakek dari pihak ayah dapat menyampaikan nilai-nilai keluarga dan harapan akan peran laki-laki, sementara kakek dari pihak ibu sering kali menekankan kemandirian dan pengembangan pribadi.
Analisis dari perspektif psikologis
Menurut teori keterikatan, hubungan antara anak dan pengasuh memiliki pengaruh penting terhadap perkembangan emosional anak dan kemampuan berintegrasi sosial.
Kualitas interaksi, frekuensi komunikasi dan sejauh mana anak berbagi emosi dengan kakek-nenek dari pihak ayah dan ibu akan menentukan ikatan dan kedekatan di antara mereka.
Selain itu, menurut Teori Pembelajaran Sosial, anak-anak belajar berperilaku dan menyerap nilai-nilai melalui pengamatan dan peniruan orang-orang di sekitar mereka. Perilaku, sikap, dan keyakinan kakek-nenek dari pihak ayah dan ibu mereka akan menjadi panutan bagi anak-anak, sehingga memengaruhi kebiasaan dan kepribadian mereka.
Foto ilustrasi
Apakah kakek dari pihak ayah atau ibu lebih dekat dengan seorang anak ditentukan oleh lamanya kontak dan perilaku sehari-hari.
Meskipun kakek dari pihak ayah dan ibu mungkin berbeda dalam konsep dan peran mereka dalam keluarga, hubungan mereka dengan anak-anak masih sangat bergantung pada frekuensi kontak dan bagaimana mereka berperilaku sehari-hari.
Oleh karena itu, tidak mungkin memastikan kakek dari pihak ayah atau ibu lebih dekat, tetapi perlu mempertimbangkan keadaan khusus masing-masing keluarga.
Setiap keluarga memiliki keadaan yang berbeda-beda, dan hubungan antara anak-anak dan kakek-nenek dari pihak ayah atau ibu juga dipengaruhi oleh banyak faktor seperti lingkungan keluarga, latar belakang budaya, kepribadian pribadi, dan interaksi sehari-hari.
Dalam masyarakat modern, dengan keberagaman dalam struktur keluarga dan pandangan nilai, hubungan antara anak-anak dan kakek-nenek dari pihak ayah dan ibu terus berubah dan berkembang.
Penting bagi Anda, baik sebagai kakek maupun nenek, untuk berupaya membangun hubungan yang positif dan sehat dengan anak Anda, mendampingi dan mencintai mereka dalam perjalanan menuju kedewasaan. Kontak dan keterikatan sehari-hari akan menjadi aset paling berharga dalam hubungan keluarga.
[iklan_2]
Source: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/tre-than-voi-ong-ngoai-hay-ong-noi-hon-cac-nha-khoa-hoc-da-dua-ra-cau-tra-loi-ngam-lai-thuc-te-cang-them-xot-xa-172250101135952726.htm






Komentar (0)