Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengadakan pembicaraan dengan mitranya dari Korea Utara Kang Sun Nam di Pyongyang pada tanggal 26 Juli dan menyatakan tekad untuk meningkatkan hubungan bilateral, kantor berita Rusia TASS melaporkan.
Shoigu tiba di ibu kota Korea Utara pada tanggal 25 Juli untuk kunjungan tiga hari guna menghadiri acara peringatan 70 tahun penandatanganan gencatan senjata Perang Korea (27 Juli 1953 – 27 Juli 2023).
Berbicara dalam pertemuan tersebut, Shoigu menyatakan niatnya untuk secara konsisten mengembangkan hubungan bilateral antara Rusia dan Korea Utara di semua bidang. "Saya yakin bahwa pembicaraan hari ini akan membantu memperkuat kerja sama antara kementerian pertahanan kita," kata Shoigu, sebagaimana dilaporkan TASS.
Menteri Pertahanan Rusia juga menekankan bahwa interaksi antara kedua negara telah meningkat pada periode pascaperang. "Kunjungan kapal perang, kunjungan resmi pejabat pertahanan senior, pertukaran tingkat kerja, dan pelatihan personel, semuanya berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea," ujar Shoigu.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kiri) dan Menteri Pertahanan Korea Utara Jenderal Kang Sun-nam (kanan). Foto: TASS
“Bagi Rusia, Republik Rakyat Demokratik Korea adalah mitra penting, yang terhubung oleh perbatasan bersama dan sejarah kerja sama yang kaya,” tegas Shoigu.
Menteri tersebut juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas sambutan hangat dari Korea Utara. Menurut sebuah video pendek di Telegram, ia disambut oleh seorang pejabat militer Korea Utara di karpet merah sebuah bandara pada 25 Juni.
Di belakangnya terdapat spanduk merah bertuliskan: “Selamat datang, Kamerad Menteri Pertahanan Federasi Rusia Sergei Shoigu!” dalam bahasa Korea dan Rusia.
Korea Utara menutup perbatasannya setelah pandemi Covid-19 merebak, dan kini telah membuka pintunya bagi sekutu untuk menyaksikan momen bersejarah negara itu.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (depan, kiri) tiba di Bandara Internasional Pyongyang pada 25 Juni. Foto: France24
Tiongkok dan Rusia sama-sama mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Korea Utara untuk menghadiri parade militer yang memamerkan persenjataan terbaru negara tersebut. Parade tersebut diperkirakan akan berlangsung paling cepat tengah malam pada 26 Juli untuk menandai berakhirnya perang, yang juga dikenal sebagai Hari Kemenangan, menurut kantor berita Korea Selatan, Yonhap.
Yonhap menambahkan bahwa ada tanda-tanda bahwa Korea Utara sedang mempersiapkan pertunjukan udara malam hari dengan jet tempur dan peralatan lainnya.
Sebelum tahun 2018, Pyongyang sebagian besar menggelar parade di pagi hari. Namun, sejak acara peringatan 75 tahun berdirinya Partai Buruh pada Oktober 2020, negara tersebut beralih ke malam hari atau larut malam.
Menurut Yonhap, daftar senjata yang kemungkinan akan dipamerkan meliputi rudal balistik antarbenua (ICBM), rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, serta rudal jelajah strategis Hwasal-1 dan Hwasal-2. Selain itu, pesawat nirawak serang nuklir bawah laut Haeil dan hulu ledak nuklir taktis Hwasan-31 juga mungkin akan ditampilkan .
Nguyen Tuyet (Menurut Yonhap, TASS, The Moscow Times)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)